JAKARTA, iNews.id - Contoh kultum singkat menarik tentang Maulid Nabi Muhammad SAW bisa jadi panduan bagi pemula untuk berceramah di depan khalayak.
Kultum merupakan akronim kuliah tujuh menit meskipun pada kenyataannya bisa lebih. Kultum atau pidato bertujuan menyampaikan ajaran agama yang berisi ajakan untuk berbuat baik dan meningkatkan ketakwaan. Dalam memberikan kultum singkat menarik, ada beberapa hal yang perlu diketahui di antaranya ragam bahasa dan materi.
Kultum singkat menarik tentang agama lazim diawali dengan mengucapkan salam yakni assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Setelah itu dilanjutkan dengan mengucapkan puji sukur kepada Allah dan salawat kepada Nabi Muhammad.
10 Contoh Kultum Singkat Menarik tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
1. Contoh Pertama tentang Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin nasta’inu wa nashtaghfiruhu wa ni’matuhu. Wa shalatu wa salam ‘ala sayiddina wa maulana muhammadiyin wa ahlihi. ‘ama ba’d.
Kepada yang terhormat alim ulama, habaib, asatidz dan para kyai yang dirahmati Allah. Yang pertama dan utama marilah kita bersama mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur atas nikmat sehat yang telah diberikan.
Shalawat serta salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita baginda nabi agung Muhammad saw. Semoga dengan kecintaan kita pada beliau kita dapat diakui sebagai umatnya dan berkenan memberikan syafaat besok di hari akhir. Aamiin.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta.
Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad saw. Melalui beliau Allah Swt. menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah saw.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya.
Sedangkan Nabi SAW, lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6:
النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ
Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-Ahzab: 6)
Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri.
Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Contoh Kultum tentang Mensyukuri Maulid Nabi
Assalamualaikum Wr. Wb.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-at rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun.
Para hadirin dan hadhirat yang saya hormati. Kita patut bersyukur masih diberikan umur sehingga bisa memeringati Maulid Nabi SAW.
Allah menyatakan dalam surat Al-Ahzab, 33:21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dalam satu riwayat hadis bersumber dari ‘Aisyah r.a. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, Aisyah menjawab, “Akhlaqnya Al-Qur’an”. (Musnad Ahmad, Juz VI, h. 216). Ulama kemudian menafsirkan akhlak Rasulullah dengan ayat 1-10 surat Al-Mukminun.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News