skin ads
skin ads

5 Ayat Alquran tentang Muamalah, Arab, Latin, Artinya

Kastolani Marzuki · Minggu, 08 Oktober 2023 - 20:14 WIB
5 Ayat Alquran tentang Muamalah, Arab, Latin, Artinya
Ilustrasi ayat Alquran tentang Muamalah yang wajib dipedomani tiap muslim dalam berinteraksi sosial. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Ayat Alquran tentang muamalah penting dipedomani tiap muslim dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat di kehidupan sehari-hari.

Manusia memang ditaksidkan sebagai makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lain atau dalam konsep Islam adalah muamalah. 

Muamalah merupakan sunnatullah atau aturan Allah untuk manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya ketika berinteraksi sosial. 

Dilansir dari Buku Quran Hadis MTs Kelas VIII, ada 2 aspek dalam muamalah yaitu adabiyah dan madaniyah. Aspek adabiyah menyangkut adab atau akhlak, seperti kejujuran, toleransi, sopan santun, adab bertetangga dan sebagainya. 

Sedangkan aspek madaniyah berhubungan dengan kebendaan, seperti halal, haram, syubhat, kemudharatan, dan lainnya. Muamalah bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama manusia sehingga terwujudnya masyarakat yang rukun dan tentram.

Salah satu aspek dalam bermuamalah yakni jujur atau kejujuran baik dalam perkataan maupun perbuatan. Karena kejujuran akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga yang merupakan cita-cita tertinggi seorang muslim.

Bagi seorang muslim, kejujuran adalah penyempurna keimanan sekaligus pelengkap keislamannya. Allah memerintah untuk bertaqwa yang pondasinya adalah kejujuran dan amanah. Nabi Saw. bersabda, “Dua orang yang berjual beli memiliki hak untuk memilih, selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terus terang, keduanya akan diberkahi dalam urusan jual beli mereka. Namun jika keduanya dusta dan tidak terus terang, akan dilenyapkan keberkahan jual beli mereka.”

Ada banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan konsep muamalah dan bagaimana seorang muslim berinteraksi yang baik dengan manusia lainnya.

Ayat Alquran tentang Muamalah, Arab, Latin, Artinya

1. Surat An-Nisa (4) Ayat 29

Ayat Alquran tentang Muamalah pertama disebutkan dalam Surat An Nisa ayat 29. Ayat ini memerintahkan bagi orang beriman untuk tidak memakan harta secara batil.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

Latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā ta'kulū amwālakum bainakum bil-bāṭili illā an takūna tijāratan ‘an tarāḍim minkum, wa lā taqtulū anfusakum, innallāha kāna bikum raḥīmā(n).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An Nisa: 29)

2. Surat Al Baqarah Ayat 282

Ayat Alquran tentang Muamalat berikutnya disebutkan dalam Surat Al baqarah ayat 282. Dalam ayat tersebut dijelaskan bagaimana orang beriman ketika akad utang piutang untuk mencatatnya sebaik mungkin agar kelak tidak terjadi perselisihan.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ

Latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā tadāyantum bidainin ilā ajalim musamman faktubūh(u), walyaktub bainakum kātibum bil-‘adl(i). wa lā ya'ba kātibun ay yaktuba kamā ‘allamahullāhu falyaktub, walyumlilil-lażī ‘alaihil-ḥaqqu walyattaqillāha rabbahū wa lā yabkhas minhu syai'ā(n), fa'in kānal-lażī ‘alaihil-ḥaqqu safīhan au ḍa‘īfan au lā yastaṭī‘u ay yumilla huwa falyumlil waliyyuhū bil-‘adl(i), wastasyhidū syahīdaini mir rijāliūkum, fa'illam yakūnā rajulaini farajuluw wamra'atāni mimman tarḍauna minasy-syuhadā'i an taḍilla iḥdāhumā fatużakkira iḥdāhumal-ukhrā, wa lā ya'basy-syuhadā'u iżā mā du‘ū, wa lā tas'amū an taktubūhu ṣagīran au kabīran ilā ajalih(ī),

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News