skin ads
skin ads
Hikmah

Bacaan Doa dan Tahlil Malam Jumat NU, Lengkap Hadoroh Arab, Latin, dan Artinya

Kastolani Marzuki · Kamis, 31 Juli 2025 - 18:52 WIB
Bacaan Doa dan Tahlil Malam Jumat NU, Lengkap Hadoroh Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi bacaan doa dan tahlil NU di malam Jumat lengkap dengan tawasulan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Bacaan doa dan tahlil malam Jumat NU berikut ini dianjurkan untuk diamalkan umat Islam. Tujuannya, mendoakan arwah agar diberikan ampunan.

Dalam tradisi NU, sebelum tahlil dan doa, terlebih dulu membaca hadoroh atau doa tawasul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa tawasul artinya mengerjakan suatu amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tawasul juga bermakna memohon atau berdoa kepada Allah SWT dengan perantaraan nama seseorang yang dianggap suci dan dekat kepada Tuhan.

Isnan Ansory MA dalam bukunya berjudul Pro Kontra Tawassulan menjelaskan, secara bahasa, kata tawasul diambil dari bahasa Arab yakni, tawassala-yatawassalu-tawassulan yang memiliki arti dasar mendekat dengan menggunakan wasilah. 

Sedangkan makna wasilah (الوسيلة) adalah media perantara untuk mencapai tujuan. Pola jamak dari kata wasilah adalah wasaail.

Adapun tawasul yang dimaksud disini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt dalam bentuk doa atau ibadah lainnya, dengan menggunakan perantara lain, seperti nama-nama Allah yang mulia (al-Asma’ al-Husna), sifat-sifat-Nya, amal shaleh, atau melalui makhluk Allah, baik dengan doanya atau kedudukannya yang mulia di sisi Allah.

Dalil tawasul atau dibolehkannya berdoa melalui perantara nabi dan orang-orang saleh disebutkan dalam Alquran, Surat An Nisa ayat 64.

Allah SWT berfirman:

وَما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ لِيُطاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّاباً رَحِيماً

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu. lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa ayat 64).

Sedangkan tahlil, Ustaz Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Tahlilan dan Kenduri Kematian dijelaskan, tahlilan atau tahlil berasal dari bahasa Arab dari kata kerja hallala-yuhallilu-tahliilan. Kata Hallala memiliki arti membaca kalimat tauhid Laa ilahaa illallah.

Kata tahlilan ada yang mengatakan diambl dari masdar hallala. Adapula yang menyebut tahlil mendapat imbuan an sehingga menjadi tahlilna yang mentradisi di Indonesia.

Hukum tahlil, mayoritas ulama khususnya Syafiiyyah, Hanafiyyah, Hanabila (Hambali) dan kalangan mutaakhirin Malikiyah menilai bidah idhofiyah yang tidak dipraktikkan Nabi SAW. Meski demikian, hukumnya boleh.

Doa dan Tahlil Malam Jumat NU

1. Membaca Tawasul atau hadoroh

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Latin: Ilaa hadhratin nabiyyi shollallahu 'alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul faatihah

Terjemahnya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Terjemahnya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
اَلْفَاتِحَة…………………………

Latin: Tsumma ilaa hadhratin ikhwaanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal auliayaai wa syuhadaai wa shaalihin wa shahaabati wat taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiin wajami'il malaaikatil muqarrabiin khushusan sayyidina asy syaikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu 'anhu al faatihah

Artinya: Kemudian kepada para handaitaulannya, dari pada nabi dan utusan, para wali, para syuhada, orang-orang sholeh, para sahabat dan tabi’in, para ulama, para pengarang yang ikhlas, dan kepara para malaikat yang selalu taqarub. Dan terutama kepada penghulu kita Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Al Fatihah…..

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا
(اَلْفَاتِحَة)……………….. (Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil)

Latin: Tsumma ilaa jamii;i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribiha barriha wabahrihaa khushusan aabaa ana wa ummaatina wa ajdadina wajaddatina wamasyaa yikhina wamsyaa yikhi masyaa yikhina walimanij tama'naa hahuna bsiababihi wa khushushan ila....

Terjemahnya: Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, dan kepada kaum mu’minin laki-laki dan perempuan dari dunia bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun dilaut. Khususnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek kami yang laki-laki dan perempuan, para guru besar kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami dan kepada orang yang menyebabkan kami semua berkumpul disini. Dan Khususnya bagi arwah ….(sebutkan nama si mayit)………Al Fatihah.

2. Membac Surat Yasin

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News