Hikmah

Doa Rasulullah SAW agar Hati Bersih, Khusyuk dan Taat Beribadah

Kastolani Marzuki · Kamis, 03 September 2020 - 05:36 WIB
Doa Rasulullah SAW agar Hati Bersih, Khusyuk dan Taat Beribadah
Anjuran berdoa bagi Muslim agar selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. (Foto: ilustrasi/Thesundaily).

JAKARTA, iNews.id - Allah SWT menciptakan manusia untuk beriman dan beribadah kepada-Nya. Namun, kondisi lingkungan yang membuat manusia berpaling dari ketaatan hingga tersesat dari jalan lurus.

Allah SWT berfirman:

{فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا}

Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy-Syams: 8)

Mufasir Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut yakni Allah menerangkan kepadanya jalan kefasikan dan ketakwaan, kemudian memberinya petunjuk kepadanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan Allah untuknya.

Rasulullah SAW bersabda:

ُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Dari Amir berkata; aku mendengar An Numan bin Basyir berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati". (HR. Bukhari) No. 50 / No. 52 Versi Fathul Bari. Shahih.

Karena itu, Muslim dianjurkan untuk selalu berbuat baik dan tidak mengotori hatinya dengan perbuatan maksiat.

Firman Allah Swt.:

{قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا}

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams: 9-10)

Takwil makna ayat dapat dikatakan bahwa sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan dirinya dengan taat kepada Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Qatadah, dan membersihkannya dari akhlak-akhlak yang hina.

Berkaitan dengan ayat tersebut, Ibnu Abbas mengatakan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW menghentikan bacaan ayat tersebut lalu berdoa memohon agar hatinya selalu disucikan. Padahal, Rasulullah SAW adalah manusia yang akhlaknya paling mulia dan dijauhkan dari sifat-sifat buruk. 

Berikut ini beberapa doa Rasulullah SAW memohon agar hatinya selalu disucikan dan dijaga ketakwaannya.

«اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، وَخَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا»

Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, Engkau adalah Yang Memiliki dan Yang Menguasainya, dan (Engkau) adalah sebaik-baik yang menyucikannya.

Dalam riwayat lain disebutkan:

«اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا»

Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya; dan sucikanlah jiwaku, Engkau sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau Pemiliknya dan Yang Menguasainya.

«رَبِّ أَعْطِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا»

Artinya: Ya Tuhanku, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya dan Engkan adalah Yang Memiliki dan Yang Menguasainya.

Dalam versi doa yang panjang, Rasulullah SAW acapkali mengucapkan doa berikut:

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْهَرَمِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ. اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ. وَعِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَدَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا»

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepikunan, sifat pengecut, sifat kikir, dan azab kubur. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau adalah Pemilik dan Yang Menguasainya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah kenyang (puas), dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari doa yang tidak diperkenankan.

Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Abu Muawiyah, dari Asim Al-Ahwal, dari Abdullah ibnul HariS dan Abu Usman An-Nahdi, dari Zaid ibnu Arqam dengan lafaz yang sama.

Wallahu A'lam Bishawab. 


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News