Jelang Ramadan, Usaha Pakaian Banjir Pesanan hingga Maret 2022

Hafid Fuad ยท Kamis, 13 Januari 2022 - 14:37 WIB
Jelang Ramadan, Usaha Pakaian Banjir Pesanan hingga Maret 2022
Jelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak langsung pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Pengusaha pakaian banjir pesanan hingga Maret 2022. (foto: Ilustrasi/Iqbal Dwi P/MPI)

JAKARTA, iNews.id - Jelang momen Ramadan dan Idulfitri tahun ini memberikan dampak langsung pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Pengusaha pakaian jadi disebut sudah mengalami banjir pesanan hingga bulan Maret 2022 nanti.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengaku optimistis industri TPT dapat tumbuh hingga 5 persen di 2022. Sementara, industri TPT sepanjang tahun 2021 masih dalam fase penurunan sebesar 3,34 persen. 

"Dari data pelaku pakaian jadi mereka sudah kebanjiran penuh pesanan sampai bulan Maret. Kekuatan segmen muslim yang modis ini harus dimaksimalkan pelaku usaha tekstil dan pakaian," ujar Jemmy dalam acara IDX Channel, Kamis (13/1/2022).

Jemmy menambahkan, terdapat 96 perusahaan yang berencana berinvestasi dengan total nilai 979,5 miliar dolar AS pada 2022 hingga 2023. Angka tersebut menunjukkan industri TPT nasional mulai bangkit kembali dengan kinerja yang tidak kalah baik sebelum pandemi. 

"Pasar domestik Indonesia menjanjikan bahkan China tidak memandang sebelah mata untuk daya beli Indonesia," kata dia.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pengumpulan data para pelaku usaha. Menurutnya data tersebut sangat penting untuk pengembangan industri. Hal ini termasuk akan mendukung kebijakan pemerintah yang menguntungkan industri TPT nasional. 

"Kebijakan pemerintah sudah mengarah pada komitmen mendukung kebangkitan industri TPT. Karena itu kami juga meminta agar pelaku usaha terbuka memberikan data yang sebenarnya untuk pengambilan keputusan," tuturnya.

Secara data pertumbuhan industri TPT secara kuartal mengalami perbaikan atau meningkat 4,27 persen quarter to quarter/qtq, dibandingkan kuartal II-2021 sebesar 0,48 persen.


Editor : Aditya Pratama

Follow Berita iNews di Google News