Hikmah

Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar Dalam Alquran

Kastolani Marzuki · Kamis, 13 April 2023 - 02:35 WIB
Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar Dalam Alquran
Nabi Syam"un Al Ghazi (Samson) yang dikaruniai Allah dengan kekuatan super kisahnya menjadi asal usul datangnya Lailatul Qadar. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar mungkin belum banyak yang mengetahuinya.  Dari kisah Nabi Syamun (Samson) inilah kemudian turun wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yakni Surat Al Qadar ayat 1-5 yang berisi tentang kemuliaan Lailatul Qadar bagi umat Rasulullah SAW.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan di Bulan Ramadhan. Dilansir dari Buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Dr Ahmad Sarwat MA, Malam Lailatul Qadar memiliki banyak makna. Sebagian ulama mengartikan malam lailatul Qadar adalah malam mulia tiada bandingannya. Malam itu mulia karena turunnya Alquran.

Pendapat kedua, malam Lailatul Qadar adalah malam kesempitan karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam itu.

Ibnu Qudamah dalam Kitab Al Mughni mengartikan Malam Lailatul Qadar sebagai malam penetapan karena Allah menetapkan segala sesuatu untuk tahun itu baik hal-hal yang terkait dengan keburukaan atau keburukan termasuk urusan rezeki.

Lailatul Qadar dipahami oleh sebagian ulama sebagai malam mulia tiada bandingnya. Malam itu mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al Quran. 

Lailatul Qadar adalah nama julukan untuk suatu malam di mana di malam itu Al Quran diturunkan sepenuhnya dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, secara sekaligus bukan sedikit-sedikit. Ini adalah masa penurunan (nuzul) Al-Quran fase pertama. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadar ayat 1-5.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr: 1-5).

Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar

Dalam sejumlah riwayat, Syam'un atau orang Barat menyebutnya Samson merupakan salah satu nabi yang diutus Allah kepada Bani Israil.

Rasulullah Saw bersabda: “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad).

Syam'un berasal dari Ghaza atau Gaza, Palestina. Kisah Syam'un disebutkan dalam kitab Durrotun Nasihin bab Lailatul Qadar.

Dalam kitab tersebut diceritakan, bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendapat berita dari seorang yang sudah tua dari kaum Bani Israil, tentang kisah seorang pejuang Allah yang bernama Syam'un Al-Ghazi.

Kisah Nabi Syam'un ini terdapat dalam Al Quran, Surat Al Baqarah Ayat 246. Allah SWT berfirman:

{أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلإ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ () }

Artinya: Apakah kalian tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah untuk karni seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah." Nabi mereka menjawab, "Mungkin sekali jika kalian nanti diwajibkan berperang, kalian tidak akan berperang." Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (QS. Al Baqarah ayat 246).

Dalam tafsir Ibnu Kasir diterangkan mengenai nama nabi yang disebutkan dalam ayat tersebut. Menurut As-Saddi, nabi tersebut bernama Syam'un. Sedangkan menurut Mujahid adalah Syamuel as.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News