Hikmah

Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar Dalam Alquran

Kastolani Marzuki ยท Kamis, 13 April 2023 - 02:35 WIB
Kisah Nabi Samson dan Malam Lailatul Qadar Dalam Alquran
Nabi Syam"un Al Ghazi (Samson) yang dikaruniai Allah dengan kekuatan super kisahnya menjadi asal usul datangnya Lailatul Qadar. (Foto: ist)

Syam’un begitulah panggilannya, memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal. Konon, hanya dengan pedang satu ini dia dapat membunuh ribuan orang kafir. Siapa pun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya ini. Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya pula Allah SWT memberikan macam-macam makanan dan minuman.

Dengan segala kehebatannya itu, Syam'un dibenci oleh musuh-musuhnya, terutama dari golongan orang-orang yang tidak beriman. Akhirnya, mereka sepakat dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un. Mereka kemudian bersiasat memanfaatkan istri Syam’un, yang kebetulan tidak beriman kepada Allah untuk ikut membantu membunuh suaminya, Syam’un.

Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan tersebut untuk membunuh Syam’un. Maka orang-orang yang tidak beriman memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk kemudian mereka akan membunuhnya dengan beramai-ramai.

Rencana tersebut awalnya berjalan mulus. Namun, ketika bangun, Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa.

Gagal dengan rencana pertama, orang kafir menyusun rencana lainnya, yakni Syam’un diikat dengan rantai besi. Namun, dengan sekali hentakan Syam’un pun dapat menghancurkan rantai tersebut.

Karena penasaran, sang istri akhirnya bertanya kepada Syam’un, “Kamu ini kan manusia, pasti suatu saat mati juga. Tapi apa dan bagaimana kelemahanmu?”

“Kelemahanku sebenarnya rambutku sendiri,” jawab Syam’un.

Lalu, pada suatu malam di saat orang tidur, istri Syam’un memotong rambut suaminya yang panjang kemudian diikatkan ke badan Syam’un. Berhasil, esoknya Syam’un benar-benar tidak bisa bergerak. Kabar ini segera diumumkan kepada semua orang, bahwa Syam'un sudah terjerat. Kemudian, Syam’un yang sudah tidak berdaya dibawa menuju sebuah gedung untuk dieksekusi mati.

Pada saat itulah, Allah SWT kemudian menurunkan Malaikat Jibril untuk membantu Syam’un. “Apa permintaanmu pada Allah?” tanya Malaikat Jibril kepada Syam’un. Kemudian dijawab Syam’un, “Aku minta hanya satu, kekuatan dari Allah! Bismillah. La haula wa laa quwwata illaa billah!

Seketika itu juga, tiang-tiang yang menyangga gedung menjadi ambruk, seluruh gedung pun runtuh menimpa semua orang kafir, termasuk istri Syam’un hingga mereka semua meninggal.

Dalam riwayat disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw bercerita tentang seorang laki-laki dari Bani Israel yang tidak henti-hentinya berjihad di jalan Allah selama 1.000 bulan. Kaum muslimin lantas terkagum-kagum dengan hal itu. Allah lalu menurunkan ayat ini. Artinya, lebih baik dari seribu bulan yang dihabiskan oleh laki-laki itu dalam berjihad di jalan Allah SWT.

Salah satu dari sahabat ada yang bertanya, “Ya Rasulullah! Berapa tahun dia berperang melawan orang kafir?” “80 tahun,” jawab nabi.

“Lalu, berapa besar pahalanya orang ini?” tanya sahabat kembali.

Sebelum dijawab Nabi, Allah menurunkan jawaban yang terdapat pada surah Al-Qadar. Innaa Anzalnaahu fii Lailatil Qadr....”

Ibnu Katsir menerangkan, Berkaitan dengan Surat Al Qadar yang dihubungkan dengan kisah Syam'un.

Kisah tersebut membuat para sahabat Rasulullah Saw merasa kagum dengan amalan mereka.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News