JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Syam'un dan asal mula Lailatul Qadar mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Dalam sejumlah riwayat, Syam'un atau orang Barat menyebutnya Samson merupakan salah satu nabi yang diutus Allah kepada Bani Israil.
Rasulullah Saw bersabda: “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad).
Syam'un berasal dari Ghaza atau Gaza, Palestina. Kisah Syam'un disebutkan dalam kitab Durrotun Nasihin bab Lailatul Qadar.
Dalam kitab tersebut diceritakan, bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendapat berita dari seorang yang sudah tua dari kaum Bani Israil, tentang kisah seorang pejuang Allah yang bernama Syam'un Al-Ghazi.
Kisah Nabi Syam'un ini terdapat dalam Al Quran, Surat Al Baqarah Ayat 246. Allah SWT berfirman:
{أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلإ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ () }
Artinya: Apakah kalian tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah untuk karni seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah." Nabi mereka menjawab, "Mungkin sekali jika kalian nanti diwajibkan berperang, kalian tidak akan berperang." Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (QS. Al Baqarah ayat 246).
Dalam tafsir Ibnu Kasir diterangkan mengenai nama nabi yang disebutkan dalam ayat tersebut. Menurut As-Saddi, nabi tersebut bernama Syam'un. Sedangkan menurut Mujahid adalah Syamuel as.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Wahb ibnu Munabbih, bahwa dia adalah Syamuel ibnu Bali ibnu Alqamah ibnu Turkham ibnu Yahd ibnu Bahrad ibnu Alqamah ibnu Majib ibnu Amrisa ibnu Azria ibnu Safiyyah ibnu Alqamah ibnu Abu Yasyif ibnu Qarun ibnu Yashur ibnu Qahis ibnu Lewi ibnu Ya'qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim a.s.
Pada mulanya kaum Bani Israil sesudah Nabi Musa as berada dalam jalan yang lurus selama satu kurun waktu. Kemudian mereka membuat-buat hal yang baru dan sebagian di antara mereka ada yang menyembah berhala-berhala.
Di antara mereka masih ada nabi-nabi yang memerintahkan kepada mereka untuk berbuat kebajikan dan melarang mereka berbuat kemungkaran, serta meluruskan mereka sesuai dengan ajaran kitab Taurat.
Hingga akhimya mereka melakukan apa yang mereka sukai, lalu Allah menguasakan mereka atas musuh-musuh mereka, dan akhimya banyak di antara mereka yang terbunuh dalam jumlah yang sangat besar, banyak yang ditawan oleh musuh-musuh mereka, serta negeri mereka banyak yang diambil dan dijajah oleh musuh-musuh mereka.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News