Hikmah

Kisah Perang Badar yang Terjadi di Bulan Ramadhan

Kastolani Marzuki · Sabtu, 24 April 2021 - 15:30 WIB
Kisah Perang Badar yang Terjadi di Bulan Ramadhan
Sejarah Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadan. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah. Perang Badar terjadi pada hari Jumat. Hari itu merupakan hari pemisah antara kebenaran dan kebatilan.

Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan kaum kafir Quraisy. Meski jumlah umat Islam saat itu hanya ratusan tepatnya 300 pasukan, mereka berhasil memenangkan pertempuran tersebut.

Pada hari itulah Allah memenangkan Islam dan para pemeluknya, membungkam kemusyrikan dan menghancurkan semua sarana dan golongannya.

Badar adalah nama sebuah tempat yang terletak di antara Mekah dan Madinah, terkenal dengan sumurnya. Nama tempat (kampung) ini dikaitkan dengan nama seorang lelaki yang mula-mula menggali sumur tersebut, nama lelaki yang dimaksud adalah Badar ibnun Narain.

Asy-Syabi mengatakan bahwa Badar adalah nama sebuah sumur milik seorang lelaki yang dikenal dengan sebutan Badar.

Perang Badar juga disebut sebagai peristiwa besar karena  merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari terjadinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah hendak membedakan antara yang haq dengan yang batil.

Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya tiga kali lipat.

Dalam peristiwa ini keimanan kaum muslimin betul-betul diuji. Dengan akidah yang kokoh tersebut merupakan modal untuk meraih kemenangan. Sehingga Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh Islam.

Padahal saat itu bilangan pasukan kaum muslim sedikit, mereka hanya terdiri atas 313 orang dua orang di antara mereka berkuda dan tujuh puluh orang berunta, sedangkan yang lainnya adalah pasukan jalan kaki. Mereka tidak memiliki semua senjata dan perlengkapan yang diperlukan.

Pasukan musuh pada hari itu terdiri atas kurang lebih antara sembilan ratus sampai seribu personel. Semuanya memakai baju besi, bertopi baja disertai dengan senjata lengkap dan kuda-kuda yang terlatih dengan semua perhiasan yang berlebih-lebihan.

Kemudian Allah memenangkan Rasul-Nya dan menampakkan wahyu serta bala tentara yang diturunkan-Nya, dan membuat wajah Nabi serta bala tentaranya putih berseri.

Allah membuat setan serta bala tentaranya terhina. Karena itulah Allah Swt. berfirman dalam Surat Ali Imran seraya menyebutkan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin dan bala tentara-Nya yang bertakwa:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.". (QS. Surat Ali Imran: 123).

Yang dimaksud dengan adzillah ialah jumlah pasukan kaum muslim sedikit. Allah sengaja berbuat demikian kepada kalian agar kalian mengetahui bahwa kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah, bukan karena banyaknya pasukan dan persenjataan.

Karena itu, dalam ayat yang lain disebut melalui firman-Nya:

Dalam ayat lain diterangkan, Allah SWT berfirman:

اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ

(Ingatlah) ketika kamu mengatakan kepada orang-orang mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"

Dalam Perang Badar, pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, kaum muslim mendengar berita menjelang Perang Badar, bahwa Kurz ibnu Jarir memberikan bantuan kepada pasukan kaum musyrik. Hal tersebut membuat pasukan kaum muslim merasa berat.

Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)? (Ali Imran: 124) sampai dengan firman-Nya: yang memakai tanda. (Ali Imran: 125) .

Ar-Rabi ibnu Anas mengatakan bahwa Allah membantu pasukan kaum muslim dengan 1.000 malaikat, kemudian bantuan menjadi 3.000 malaikat, lalu ditambah lagi menjadi 5.000 malaikat.

Kedatangan ribuan malaikat lainnya menyusul mereka yang seribu itu secara berturut-turut. Peristiwa tersebut terjadi dalam Perang Badar, seperti yang dikenal bahwa para malaikat ikut perang hanya dalam peperangan Badar.

Said ibnu Abu Arubah mengatakan bahwa pasukan kaum muslim mendapat bala bantuan lima ribu malaikat dalam Perang Badar.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang mengatakan bahwa para malaikat datang membantu Nabi Muhammad SAW dengan memakai tanda kain bulu. Maka Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengenakan tanda pula pada diri mereka dan kuda-kuda mereka seperti tanda yang dipakai oleh para malaikat.

Firman Allah Swt.:

وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى لَكُمْ وَلِتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُكُمْ بِهٖۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِۙ

Artinya: "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 126)

لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ

(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.

Yakni tiadalah Allah menurunkan para malaikat dan memberitahukan kepada kalian akan turunnya mereka kecuali sebagai berita gembira buat kalian, untuk menyenangkan serta menenangkan hati kalian.

Pemicu Perang Badar 

Penyebab peperangan ini ialah ketika umat Islam meninggalkan harta bendanya di Makkah ke Madinah karena kekejaman kaum kafir di sana. Kemudian kaum kafir Makkah menjarah dikit demi sedikit harta Muslimin itu yang kemudian hendak dijual ke negri Syam.

Kala itu, Rasulullah SAW mendapat laporan bahwa kafilah dagang Quraisy pimpinan Abu Sufyan bin Harb sebanyak 40 orang pulang berniaga dari negri Syam menuju kota Makkah. Maka 313 tentara Islam mencegat kafilah itu sebelum sampai Makkah di dekat sebuah sumur milik Badar.

Mengetahui hal ini Abu Sufyan minta bantuan dari Makkah sebanyak 950 tentara. Peperangan diawali adu tanding perorangan, yaitu Ali bin Abi Tholib, Hamzah bin Abdul Mutholib dan Ubaidah bin Harits dari pihak Islam, melawan Walid bin Utbah, Syaibah bin Robi’ah dan Utbah bin Robi’ah dari pihak Quraisy. Akhirnya 3 jagoan Quroisy itu terbunuh.

Berkobarlah peperangan dan dimenangi pihak Islam. 70 orang terbunuh dari pihak musuh termasuk Abu Jahl bin Hisyam dan tertawan 70 orang termasuk sepupu Rasulullah SAW, Uqoil bin Abi Tholib.

Sedangkan dari pihak Islam gugur 14 orang termasuk Ubaidah bin Harits. Adapun tawanan perang dibagi menjadi 2 kelompok, bagi yang kaya harus menebus dengan uang lalu dibebaskan. Tawanan yang tidak mampu harus mengajar membaca dan menulis kepada anak-anak Muslim masing-masing 10 anak.

Wallahu A'lam Bishshowab.

(Sumber: tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Ilmu Sunni-Salafaiyah KTB)


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News