JAKARTA, iNews.id – Kisah Rasulullah dan pengemis Yahudi buta mengandung banyak hikmah dan teladan bagi umat Islam. Kisah tersebut sekaligus mengungkapkan betapa luhurnya akhlak Nabi Muhammad SAW.
Diutusnya Rasulullah tidak lain untuk memperbaiki akhlak manusia. Masyarakat Arab jahiliah waktu itu seolah tidak mengenal akhlak. Mereka memperlakukan budak seenaknya dan merendahkan martabat perempuan.
Dalam Alquran disebutkan uswah atau teladan yang baik pada diri Rasulullah SAW untuk dicontoh semua umatnya.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab: 21)
Ayat yang mulia ini merupakan dalil pokok yang paling besar, yang menganjurkan tiap Muslim agar meniru Rasulullah Saw dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya.
Karena itulah Allah SWT memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi SAW dalam Perang Ahzab, yaitu dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaan, dan perjuangannya, serta tetap menanti jalan keluar dari Allah SWT. Dijelaskan sendiri oleh Nabi SAW dalam satu riwayat Hadis Sahih:
عَنْ أَبِي هُرَيرة قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّمَا بُعِثتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ".
Artinya: Dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.
Begitulah akhlak Rasulullah SAW yang sangat mulia dan sudah semestinya diteladani oleh setiap muslim dan umat manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut kisah Rasulullah SAW dan pengemis Yahudi yang buta.
Kisah Rasulullah dan Pengemis Yahudi Buta
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap hari selalu berkata kepada orang yang mendekatinya.
“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.
Padahal, setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis Yahudi buta itu.
Meski pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad, namun tidak menyurutkan langkah Rasulullah SAW menyuapkan makanan ke pengemis tersebut.
Dikutip dari Buku Kumpulan Kisah Teladan karya Prof M Hasballah Thaib dan H Zamakhsyari Hasballah MA, Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Nabi Muhammad SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah SAW tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News