Niat Puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadhan, Arab, Latin, dan Artinya

Kastolani Marzuki · Senin, 26 Juni 2023 - 21:06 WIB
Niat Puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadhan, Arab, Latin, dan Artinya
Niat puasa arafah sekaligus qadha ramadhan bisa diamalkan berbarengan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Bolehkah niat Puasa Arafah sekaligus qadha Ramadhan? Mungkin belum banyak yang mengetahui kebolehan menjalankan dua ibadah sunnah dan wajib berbarengan di hari yang sama. 

Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, masalah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah sudah jadi perbedaan dari sejak shahabat Nabi dahulu. 

Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib ra berbeda pendapat tentang masalah qadha' puasa Ramadhan dilakukan pada 10 pertama bulan Dzulhijjah. Sahabat Umar menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha' puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik. Adapun Ali bin Abu Thalib melarangnya (puasa qadha Ramadhan dilakukan 10 pertama Dzulhijjah). 

Dari Imam Ahmad sendiri ada dua riwayat. Pendapatnya Ali bin Abu Thalib dilandasi dari alasan bahwa qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.

Alasan ini pula yang diberikan oleh Imam Ahmad. Meski ada yang berkata juga bahwa fadhilah puasa sunnah tetap didapatkan meski niat puasa qadha Ramadhan. Karena itu, bagi Muslim yang masih punya utang Puasa Ramadhan boleh dilakukan berbarengan dengan puasa sunnah Arafah.

Niat Puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadhan

نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.

Arab-Latin: Nawaitu Shauma Ghadin 'An Qadha'i Fardi Ramadhani Lillaahi Ta'Ala.

Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillaahi Ta'ala

Namun, niat Puasa Qadha Ramadhan ini tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah. Sebab, qadha atau mengganti puasa wajib seperti Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib. 

Niat harus dilakukan pada malam harinya atau saat makan sahur. Syarat ini mendasarkan pada Hadits Rasulullah SAW.

 “من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له”- 

"Siapa yang tidak menetapkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya".

Keutamaan Puasa Arafah

1. Diampuni Dosa Dua Tahun Lalu

Keutamaan Puasa Arafah sebagaimana disebutkan dalam hadits akan diampuni dosa dua tahun.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, 

“Puasa di hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.” (HR Tirmidzi). 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"Puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Muslim).

2. Seperti Puasa 2 Tahun

Keutamaan Puasa Arafah berikutnya sebagaimana disebutkan dalam hadits adalah bagaikan puasa selama dua tahun.

”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”

Hadis ini berasal dari jalur Ali al-Muhairi dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’.

3. Pahala Dilipatgandakan

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha berikutnya yakni memiliki nilai lebih dibandingkan berpuasa sunah di bulan yang lain karena pahalanya dilipatgandakan. 

Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani:

أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ،  ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ

“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-hurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.

4. Pembebas Api Neraka

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha di yakni pembebas api neraka. 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah Radhiyallahu anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟

Artinya: “Tidak ada hari di mana Allâh membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348].

5. Mengikuti Sunnah Nabi SAW

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah lainnya yakni mengikuti sunnah Nabi SAW.

“Rasulullah SAW biasa berpuasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa  tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”. (HR. Abu Dawud).

Itulah ulasan niat puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadhan lengkap hadits dan keutamaannya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News