Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis, Arab, Latin, dan Artinya

Kastolani Marzuki · Rabu, 01 Mei 2024 - 21:45 WIB
Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis, Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi niat puasa syawal digabung puasa Senin Kamis dan artinya. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Niat Puasa Syawal digabung puasa Senin Kamis bisa diamalkan berbarengan dan mendapat keutamaan. Bulan Syawal kini sudah memasuki hari ke-23 yang bertepatan dengan hari Kamis yakni waktu yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Senin-Kamis. 

Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, menggabungkan dua niat dalam satu puasa menurut ulama adalah boleh jika waktunya bersamaan baik puasa sunnah dengan qodho Ramadhan maupun puasa sunnah dengan puasa sunnah lainnya. Seperti Puasa Syawal digabung dengan puasa sunnah Senin Kamis  ketika bersamaan dalam satu hari. 

Lantas, bagaimana bacaan niat puasa syawal digabung dengan puasa senin kamis? Nah berikut ini bacaan niatnya lengkap teks Arab, latin, beserta artinya.

Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّال وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali wa 'an shauma yaumal khamisi
lillaahi ta’aala

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal dan puasa sunnah Kamis esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Syawal boleh dilakukan pada pagi atau siang hari dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa.

Para ulama sepakat bahwa ketentuan untuk berniat sejak sebelum terbitnya fajar hanya berlaku untuk puasa yang hukumnya fardhu, seperti puasa Ramadhan, puasa qadha’ Ramadhan, puasa nadzar dan puasa kaffarah.

Sedangkan untuk puasa yang bukan fardhu atau puasa sunnah, para ulama sepakat tidak mensyaratkan niat sebelum terbit fajar. Jadi boleh berniat puasa meski telah siang hari asal belum makan, minum atau mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa.

Keutamaan Puasa Syawal

Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, keutamaan puasa enam hari pada Syawal antara lain menggenapkan pahala puasa Ramadlan menjadi setahun penuh. 

Selain itu, kedudukan puasa sunah pada Sya’ban dan Syawal terhadap puasa Ramadlan untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi pada pelaksanaan puasa Ramadlan.

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini shahih).

Demikian pembahasan mengenai niat puasa Syawal digabung puasa Senin Kamis dan keutamaannya.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News