Peran Masjid Quba di Masa Rasulullah, Bahas Permasalahan Umat hingga Berkumpulnya Cendekiawan

Ustaz Ahmad Shonhaji ยท Selasa, 19 Maret 2024 - 15:55 WIB
Peran Masjid Quba di Masa Rasulullah, Bahas Permasalahan Umat hingga Berkumpulnya Cendekiawan
Masjid Quba merupakan salah satu lokasi napak tilas untuk mengetahui sejarah dakwah Rasulullah SAW (Foto: SPA)

MASJID QUBA menjadi salah satu lokasi napak tilas untuk mengetahui sejarah dakwah Islam serta pusat kekuatan dakwah Rasulullah SAW. Masjid ini pertama kali dibangun di Madinah oleh Nabi Muhammad SAW pada 1 Hijriyah, saat Rasulullah berhijrah dari kota Makkah ke Madinah.

Awalnya Masjid Quba hanya sebidang pelataran, namun kini berkembang menjadi masjid besar seiring perannya di masa lalu. Quba diambil dari nama daerah lokasi berdirinya di tepi Kota Madinah.

Quba menjadi bentuk ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 108, artinya, “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.”

Rasulullah pada saat itu bahkan ikut serta dalam proses pembangunannya, mulai dari awal hingga akhir. Di masjid ini, Rasulullah selalu menyempatkan melaksanakan shalat 2 rakaat. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah bin Umar, “Dahulu Nabi Muhammad SAW mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan kemudian melaksanakan shalat 2 rakaat.”

Di masa tersebut, Masjid Quba memiliki sejumlah peran penting dalam pembangunan peradaban Islam.

Pertama, membangun akidah umat. Di sana, para sahabat dari kelompok anshar dan muhajirin berkumpul menjadi satu kesatuan. Mereka mendengarkan ajaran-ajaran tauhid dan syariat Islam dari Rasulullah dan melaksanakan shalat berjemaah.

Berkaitan dengan tugas dakwah Rasulullah untuk menyampaikan risalah Ilahiyyah sebagai khatamul anbiya wal mursalin, meluruskan tauhid dan akidah umatnya.  Asyhadualla ilaaha illallahu wa asyhaduanna muhammadar rasulullah adalah kalimat syahadat yang menjadi kekuatan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam mengokohkan akidah kepada penduduk Yatsrib (nama Madinah sebelumnya).

Kedua, sebagai titik kumpul, tempat diskusi Rasulullah dan para sahabat untuk membahas persoalan umat, mulai dari sosial, ekonomi, sampai politik. Hingga kemudian Masjid Quba menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan, pengusaha, dan praktisi bisnis. Mereka duduk bersama membangun gerakan dakwah Rasulullah.

Hingga kini, Masjid Quba selalu ramai dikunjungi terutama, oleh jemaah haji dan umrah. Seiring perkembangan zaman, bangunan Masjid Quba mengalami renovasi dan perluasan yang dapat menampung hingga 20.000 jemaah untuk beribadah.

Ustaz Ahmad Shonhaji, Dai Dompet Dhuafa; Kemenag


Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News