Proses Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah, Penuh Rintangan hingga Upaya Pembunuhan

Kastolani Marzuki ยท Rabu, 19 Juli 2023 - 15:40 WIB
Proses Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah, Penuh Rintangan hingga Upaya Pembunuhan
Bulan Muharram diperingati sebagai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah sekaligus jadi pembuka kalender hijriah. (Foto: Freepik)

Hal ini menarik hati masyarakat pada waktu itu, termasuk Suraqa bin Malik yang sudah mengetahui perjalanan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar. 

Tidak lama kemudian Suraqa bin Malik mendatangi tempat yang dimaksud dan dia menemukan Nabi Muhammad SAW beserta kedua temannya yang sedang beristirahat di sebuah batu besar sambil menyantap bekal yang diberikan oleh Asma, putri Abu Bakar.

Setiap kali Suraqa bin Malik mendekati rombongan Nabi Muhammad SAW, kudanya selalu tersungkur. Hal itu berulang sampai empat kali. Suraqa yang percaya kepada Dewa berpikir bahwa itu adalah pertanda buruk, sehingga dia mengurungkan niatnya dan kembali ke Mekah.

Selama tujuh hari terus menerus mereka berjalan. Nabi SAW dan Abu Bakar hanya beristirahat di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir. 

Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Allah SWT membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. Mereka selalu yakin bahwa Allah Swt. akan selalu bersama mereka. 

Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana beliau membangun sebuah masjid. 

Masjid ini menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama empat hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah. 

Pada hari Jumat pagi, beliau berangkat dari Quba’ dan tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf tepat pada waktu shalat Jumat. Shalatlah Nabi SAW di sana. Inilah Shalat Jumat pertama dalam Islam. Khotbahnya pun merupakan khotbah yang petama.

Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tangga  Rabiul Awal. Kedatangan beliau telah dinanti-nanti masyarakat Madinah. Pada hari kedatangan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar, masyarakat Madinah sudah menunggu di jalan yang akan dilalui Nabi Muhammad SAW dan genderang pun gemuruh diselingi nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu. 

“Bulan purnama telah muncul di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah kita bersyukur atas ajakannya kepada Allah Swt. Wahai orang yang  dibangkitkan untuk kami, kau datang membawa sesuatu yang wajib ditaati.” Itulah syair penyambutan Nabi Muhammad saw. di Madinah.

Sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw mulai membuat program kerja dan melaksanakannya yaitu membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajiriin dan Anshar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah. 

Langkah pertama, membangun masjid. Pembangunan masjid segera dimulai dan seluruh umat Islam ikut ambil bagian sehingga berdiri sebuah masjid berdinding bata, berkayu batang kurma, dan beratap daun kurma. 

Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama-sama kaum Muhajirin dan Anshar tidak hanya berfungsi untuk shalat semata, akan tetapi untuk seluruh kegiatan Nabi di Madinah. Di antara fungsi masjid pada zaman Nabi adalah sebagai tempat mempersatukan umat, bermusyawarah tentang perkembangan Islam, mengkaji ilmu agama, bahkan sebagai pusat pemerintahan setelah Rasulullah dipilih sebagai pemimpin di Madinah. 

Seluruh aktivitas masyarakat Madinah dipusatkan di masjid. Itulah fungsi masjid yang sebenarnya sudah dibangun oleh Rasulullah SAW.

Demikian ulasan proses hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah yang penuh rintangan hingga selamat dari upaya pembunuhan orang Quraisy.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News