Hikmah

Sejarah Idul Adha dan Makna Ibadah Kurban di Balik Kisah Nabi Ibrahim & Ismail

Kastolani Marzuki · Senin, 17 Juni 2024 - 06:00 WIB
Sejarah Idul Adha dan Makna Ibadah Kurban di Balik Kisah Nabi Ibrahim & Ismail
Sejarah Idul Adha tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Sejarah Idul Adha tidak lepas dari kepatuhan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail alaihisalam (as) melaksanakan perintah Allah SWT. Melalui pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut kemudian disyariatkan ibadah kurban bagi umat Islam.

Sejarah Idul Adha

Kurban berawal dari kisah Nabi Ibrahim as yang berniat menjalankan perintah Allah SWT. Dilansir dari laman Baznas, dikisahkan, Nabi Ibrahim as. mendapat perintah dari Allah lewat mimpi. Dalam mimpi tersebut Nabi Ibrahim as. diperintahkan untuk menyembelih anaknya, Ismail as. 

Padahal, saat itu Nabi Ibrahim baru dikaruniai seorang anak yang akan melanjutkan keturunannya di kala usianya sudah senja. 

Pada saat yang ditentukan, Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT. itu. Nabi Ibrahim as menaruh kepala anaknya sendiri dan siap menyembelihnya. Niat yang begitu kuat untuk menjalankan perintah Tuhan tidak hanya ada di dalam hati Nabi Ibrahim as, tapi juga Nabi Ismail as.

Jemaah haji undangan Raja Salman melaksanakan lempar jumrah, Minggu (16/6/2024) dini hari. (Foto: Ist)
Jemaah haji undangan Raja Salman melaksanakan lempar jumrah, Minggu (16/6/2024) dini hari. (Foto: Ist)

Namun sesaat sebelum Nabi Ibrahim as menyembelih Ismail, posisi sang anak digantikan oleh seekor sembelihan yang besar. Menurut banyak riwayat hadits dikatakan bahwa hewan tersebut adalah kambing gibas

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail ini diabadikan dalam Alquran Surat Ash Shaafat:100-111.

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ َ

Artinya: Dan Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. 

{فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى}

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! " (Ash-Shaffat: 102).

Nabi Ibrahim Dapat Mimpi

Sesungguhnya Ibrahim memberitahukan mimpinya itu kepada putranya agar putranya tidak terkejut dengan perintah itu, sekaligus untuk menguji kesabaran dan keteguhan serta keyakinannya sejak usia dini terhadap ketaatan kepada Allah SWT dan baktinya kepada orang tuanya.

{قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ}

Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintah­kan kepadamu.” (Ash-Shaffat: 102).

Mendengar mimpi yang diceritakan Ibrahim, Nabi Ismail meminta ayahnya untuk langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelihnya.

{سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ}

Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Ash-Shaffat: 102).


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News