Hikmah

Sejarah Masjid Al Aqsa, Tempat Suci Umat Islam yang Coba Direbut Zionis Israel

Kastolani Marzuki · Kamis, 13 Mei 2021 - 08:30 WIB
Sejarah Masjid Al Aqsa, Tempat Suci Umat Islam yang Coba Direbut Zionis Israel
Tentara Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Palestina. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Aksi brutal tentara Israel menembaki warga Palestina yang sedang melaksanakan salat Tarawih di Masjid Al Aqsa menuai kecaman keras dari penjuru dunia terutama dari negara-negara Muslim. Aksi tentara Israel itu merupakan kejahatan kemanusiaan terbesar.

Tak hanya membunuh warga sipil tak bersenjata, aksi kekerasan itu juga menodai kesucian Masjid Al Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah ka'bah di Mekkah. 

Masjid al-Aqsa berada di puncak bukit Kota Tua Yerusalem. Oleh orang Yahudi, kompleks masjid itu sebut-sebut sebagai Gunung Bait Suci alias Temple Mount. Sementara, bagi umat Islam, Masjid al-Aqsa adalah tempat paling suci ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Masjid Al Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah selama 17 bulan. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits:

Dari Al Bara ia berkata, "Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, padahal beliau amat senang jika disuruh menghadap Kabah. Maka Allah pun menurunkan ayat: (Kami telah melihat penglihatan wajahmu di langit, maka kami palingkan kamu ke kiblat yang kamu ridhai) (Qs. Al Baqarah: 144), maka beliau dihadapkan wajahnya ke Kabah, ketika itu seseorang shalat ashar bersama beliau, lantas keluar dan melewati sekelompok orang-orang Anshar, lalu ia katakan kepada mereka sekaligus bersaksi bahwa ia telah shalat bersama nabi shallallahu alaihi wasallam, dan kiblat beliau telah di hadapkan ke Kabah, maka mereka pun menggeser kiblatnya yang ketika itu mereka sedang rukuk pada shalat ashar." (HR. Bukhari) [No. 7252 Fathul Bari] Shahih.
 
Mula-mula salat yang Nabi SAW lakukan (menghadap ke arah kiblat) adalah salat Asar, dan ikut salat bersamanya suatu kaum. Maka keluarlah seorang lelaki dari kalangan orang-orang yang salat bersamanya, lalu lelaki itu berjumpa dengan jamaah suatu masjid yang sedang mengerjakan salat (menghadap ke arah Baitul Maqdis), maka ia berkata, "Aku bersaksi kepada Allah, sesungguhnya aku telah salat bersama Nabi Saw. menghadap ke arah Mekah (Kabah)." 

Maka jamaah tersebut memutarkan tubuh mereka yang sedang salat itu ke arah Baitullah. Tersebutlah bahwa banyak lelaki yang meninggal dunia selama salat menghadap ke arah kiblat pertama sebelum dipindahkan ke arah Baitullah. Kami tidak mengetahui apa yang harus kami katakan mengenai mereka. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Al-Baqarah: 143) Imam Bukhari menyendiri dalam mengetengahkan hadis ini melalui sanad tersebut.

Nabi SAW juga singgah di Masjid Al Aqsa atau Baitul Maqdis saat perjalanan suci Isra Mi'raj.

Kisah itu diabadikan dalam Al Qur'an, Surat Al Isra ayat 1:

{سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1) }

Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda, (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra:1).

Ibnu Katsir menjelaskan maksud ayat tersebut yakni Baitul Muqaddas yang terletak di Elia (Yerussalem), tempat asal para Nabi (terdahulu) sejak Nabi Ibrahim as. Karena itulah semua nabi dikumpulkan di Masjidil Aqsa pada malam itu, lalu Nabi Saw. mengimami mereka di tempat mereka. 

أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ إِلاَّ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَرُوِّينَا في حديث أبي الدرداء وجابر مرفوعا: فضل الصلاة في المسجد الحرام على غيره مائة ألف صلاة، وفي مسجدي هذا ألف صلاة وفي مسجد بيت المقدس خمسمائة صلاة   اسم الكتاب: السنن الصغرى للبيهقي رقم الجزء: 7 رقم الصفحة: 456

Diriwataytkan dari sahabat Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : Shalat di masjidku ini lebih utama dari 1000 shalat di masjid-masjid lainnya kecuali masjidil haram. Dan kami meriwayatkan dalam hadits Abu Darda' dan Jabir secara marfu' : Keutamaan shalat di masjidil haram dibanding yang lainnya adalah 100.000 shalat, (keutamaan shalat) di masjidku ini 1000 shalat dan (keutamaan shalat) di masjid baitul maqdish 500 shalat [Al-Baihaqiy]. 

Masjid Al Aqsha atau baitul Maqdis adalah masjid yang penuh dengan Sejarah. Tahun 70 SM, masjid ini dihancurkan oleh Panglima Titus dari Romawi. Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khatab (13-23 H) , ummat Islam dapat membebaskan Kota Yerusalem yang dijajah oleh Romawi Bizantium.

Ketika perang Salib berlangsung tahun 498 H bersamaan dengan 1096 M, tentara kristen menguasai kota Yerusalem dengan bantuan Baldwin II, Masjid Umar (Qubbaht AlShakhrah) dijadikan gereja dan dinamakan "Templum Domini", artinya "Gereja Hamba-hamab Rumah Suci". Kemudian dilakukan perubahan, kaligrafi arab dirubha dengan bunga-bunga bergaray Kristen. Di puncak kubah Masjid diganti dengan Palang Salib yang terbuat dari emas.

Setelah Masjid Al Aqsha dikuasai oleh orang-orang kristen selama hampir satu Abad, maka Ummat Islam terus berjuang untuk membebaskan masjid Al Aqhsa, tampilah seorang pemuda bernama Salahudin Al Ayyubi (Lahir 532H/1137 M di benteng Tikrif Irak) yang menjadi panglima membebaskan Yerusalem dari orang-orang Kristen (15 Rajab 583 H/ 22 September 1187M).

Setelah Masjid Al Aqsha dibebaskan, Semua unsur-unsur Kristen yang terdapat dalam Masjid dibuang dan diganti dengan ukiran bergaya Islam.

Zionis Yahudi bertekad mendirikan negara yahudi dan bangsa Yahudi, yang dimulai pada waktu kongres Pertama Zionis yahudi tahun 1987. Pada tahun 1907, organisasi Zionis Se-Dunia telah menetapkan wilayah Palestina sebagai sasaran untuk mendirikan negara Yahudi dan sebagai kampung halaman bangsa Yahudi.

Sesudah perang Dunia I, inggris menjajah Palestina, pada tanggal 2 November 1917M. ketika Menteri Luar Negeri Inggris yang bernama Arthur James Lord Balfour mengirimkan surat kepada Lord Rotshild. isinya menyatakan simpati kepada perjuangan kaum Zionis Yhudi dan menyetujui dibangunnya "perumahan Nasiona" bagi orang-orang Yahudi serta mendukungnya. Surat tersebut kemudian dinamakan "Deklarasi Balfour". Deklasari inilah yang salah ditafsirkan dan disalahgunakan oleh Zionis Yahudi.

Setelah berkahirnya perang Dunia I dari tanggal 24 Juli 1922 samapi 15 mei 1948, kaum yahudi Zionis membanjiri palestina dan mempersiapkan secara fisik berdirinya suatu pemerintahan rasialis Zionis dengan teror dan kekerasan. Sejak perang 5 Juni 1967 Yerusalem dan tempat-tempat suci baik Islam maupun Kristen sangat terganggu karen tindakan teror Zionis dengan dukungan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Tanggal 14 Mei 1948 Zionis Yahudi memproklamirkan berdirinya Israel.

Sejak saat itu hingga kini, Wialyah Masjid Al Aqsha menjadi perebutan antara Islam dan Zionis Yahudi.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News