JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat idul Adha sesuai sunnah penting diketahui umat Islam agar lebih khusyuk dalam beribadah.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Hari Jumat, 6 Juni 2025.
Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah yang menjadi salah satu syi'ar keagamaan (syi'ar min sya'air al-Islam). Shalat Idul Adha disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak, sedang di kediaman maupun sedang bepergian (musafir), secara berjamaah maupun secara sendiri.
Shalat Idul Adha sangat disunnahkan untuk dilaksanakan secara berjemaah di tanah lapang, masjid, musala dan tempat lainnya.
Sholat idul Adha disunnahkan banyak membaca takbir, tahmid dan tasbih. Jumlah takbir pada rakaat pertama 7x dan di rakaat kedua 5x takbir. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir.
Disyariatkannya sholat Idul Adha ini antara lain berdasarkan hadits berikut: "Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata bahwa orang-orang Jahiliyah punya dua hari dalam satu tahun dan merayakannya dengaan main-main. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Nabi SAW bersabda: Dahulu kalian punya dua hari untuk merayakannya, lalu Allah menggantinya bagi kalian yang lebih baik, yaitu Hari Fithri dan hari Adha". (HR An Nasai).
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA menjelaskan, sholat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan lebih siang dibandingkan shalat Idul Fitri. Dasarnya adalah hadits Nabi SAW :
أنَّ رَسُول اللَّهِ كَتَبَ إِلَى بَعْضِ الصَّحَابَةِ : أَنْ يُقَدِّمَ صَلاَةَ الأْضْحَى وَيُؤَخِّرَ صَلاَةَ الْفِطْرِ
Artinya: Bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada beberapa shahabatnya untuk memajukan waktu shalat Adha dan mengakhirkan waktu shalat fithr. (HR. Asy-Syafi'i).
Sebelum shalat Idul Adha, sunnah untuk tidak makan terlebih dulu. Hal ini berbeda dengan sholat Idul Fitri yang dianjurkan untuk makan sejak shubuh hingga selesai shalat. Baru setelah itu disunnahkan makan, yaitu makan daging sembelihan.
Sholat Idul Adha dikerjakan dengan dua rakaat. Pada rakaat pertama membaca takbir 7 takbir kali dan di rakaat kedua membaca takbir 5 kali.
Sholat Idul Adha tidak diawali dengan azan dan iqomah melainkan dengan seruan asholaatul jaam'iah. Yakni seruan untuk melaksanakan sholat berjamaah yang dikumandangkan Bilal.
Agar lebih afdol, Muslim perlu mengetahui tata cara sholat Idul Adha dan niatnya agar bisa melaksanakan ibadah sholat sunnah yang dilakukan setahun sekali dengan baik dan benar.
Tata Cara Sholat Idul Adha
1. Membaca Niat
Niat Sholat Idul Adha Imam dan Makmum
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا /إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."
2. Membaca takbiratul ihram
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News