skin ads
skin ads
Hikmah

Waktu Sholat Taubat Nasuha yang Mustajab Lengkap Tata Cara dan Doa

Kastolani Marzuki · Senin, 07 Maret 2022 - 21:00 WIB
Waktu Sholat Taubat Nasuha yang Mustajab Lengkap Tata Cara dan Doa
Waktu sholat taubat nasuha yang mustajab yakni pada sepertiga malam. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Kapan waktu sholat taubat nasuha yang mustajab? Pertanyaan ini mungkin banyak di benak orang yang ingin menjalankan sholat taubat. Berikut penjelasan lengkap waktu sholat taubat nasuha yang mustajab.

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, waktu untuk mengerjakan sholat Taubat ini, secara prinsipnya boleh dilakukan kapan saja, baik siang atau pun malam. Karena sholat Taubat ini tidak terikat dengan waktu tertentu sebagaimana umumnya sholat fardhu atau beberapa jenis shalat sunnah yang lainnya.

Bahkan para ulama berpendapat bahwa tidak ada larangan apabila shalat Taubat mau dikerjakan pada waktu-waktu yang terlarang untuk shalat sunnah mutlak sekali pun. Karena pada prinsipnya shalat Taubah itu adalah shalat yang ada sebabnya secara syar'i.

Namun para ulama mengatakan sholat taubat paling baik dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau selama waktu sholat tahajud dilakukan.

Sholat taubat ini disyariatkan untuk dikerjakan oleh seorang hamba dalam rangka bertaubat kepada Allah SWT dan kembali dari dosa-dosa dan maksiat. Shalat Taubat tidak disyariatkan kecuali seseorang sedang bertaubat kepada Allah SAW.

Shalat taubat adalah shalat yang oleh jumhur ulama dikatakan sebagai shalat yang masyru’ dan telah ditetapkan pensyariatannya lewat nash-nash syariah.

عن أبي بَكْرٍ الصديق رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ  يَقُولُ : مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ . ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ : وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahuanhu berkata,”Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah ada seorang hamba yang melakukan perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu’ dengan baik, mendirikan shalat dua rakaat, lalu minta ampun kepada Allah, kecuali pastilah Allah SWT ampuni”. Kemudian beliau membaca ayat berikut : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (HR. Abu Daud).


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News