skin ads
skin ads
Hikmah

10 Contoh Khutbah Jumat Bulan Muharram 1446 Hijriah Singkat Penuh Hikmah

Kastolani Marzuki · Kamis, 11 Juli 2024 - 17:44 WIB
10 Contoh Khutbah Jumat Bulan Muharram 1446 Hijriah Singkat Penuh Hikmah
Ilustrasi teks khutbah Jumat Bulan Muharram. (Foto: Reuters)

Makna Hijrah

Tahun baru hijriah merupakan sistem penanggalan Islam yang didasarkan pada peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Khalifah Umar bin Khattab figur yang amat berjasa dalam penetapan awal tahun hijriah atau penanggalan tahun hijrah. Penanggalan tersebut tidak dibuat berdasarkan hari lahir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan pula hari wafat beliau, melainkan pada suatu peristiwa bersejarah yakni hijrah beliau dari Mekah ke Madinah (waktu itu bernama: Yasrib).

Peristiwa itu terjadi pada 2 Juli 622 M bertepatan dengan 12 Rabiulawal. Hijrah ke Madinah meski bukanlah hijrah pertama bagi umat Islam --sebelumnya sekelompok muslim melakukan hijrah ke Habasyah (Ethiopia)-- peristiwa tersebut merupakan tonggak sejarah yang sangat strategis. Ia merupakan awal dari babak baru perjuangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Masa kenabian bisa dibagi atas dua babak: masa Mekah dan masa Madinah. Pada masa Mekah, Nabi mengadakan revolusi akidah atau revolusi mental. Kemusyrikan diganti dengan tauhid. Dengan tauhid manusia menentukan pilihan, Tuhanlah yang menjadi objek kecintaan dan pengabdian, bukan manusia apalagi materi.

Tiga belas tahun lamanya Nabi berdakwah dan berjuang di Mekah menghadapi masa-masa berat penuh ancaman dan penderitaan. Hijrah ke Madinah merupakan momentum perubahan dan pembebasan umat Islam dari semua belenggu diskriminasi dan kezaliman. Orang-orang muslim yang berhijrah dari Mekah disebut Muhajirin, sedangkan penduduk muslim Madinah yang menolong mereka dinamakan Anshar (kaum penolong). Hijrah Rasul ke Madinah bersama sahabatnya (laki dan perempuan) membawa perubahan signifikan dalam sejarah Islam. Ketika di Mekah, umat Islam teraniaya, tertindas, diboikot, berada di bawah kuasa politik kaum musyrik Quraisy.

Sebaliknya, di Madinah umat Islam menjadi pemegang kendali politik kekuasaan. Pada masa Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan reformasi jemaah, reformasi sosial, kefanatikan suku diganti dengan paham kemanusiaan yang lebih luas.

Meskipun secara fisik peristiwa hijrah dikaitkan dengan aktivitas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat, bagi umat Islam masa kini tetap terbuka kesempatan melakukan hijrah. Dalam konteks ini hijrah bermakna melakukan upayaupaya transformasi dan rekonstruksi diri dan masyarakat menuju kualitas yang lebih beradab.

Jamaah yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala, Ragib Al-Isfahani (w. 502 H/1108 M), pakar leksikografi alQuran, berpendapat istilah hijrah mengacu pada tiga pengertian. Pertama, meninggalkan negeri yang penduduknya sangat tidak bersahabat menuju negeri yang aman dan damai.

وَقَالَ اِنِّيْ ذَاهِبٌ اِلٰى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ

Artinya : “Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi (menghadap) kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku” (QS. as-Saffat/37 : 99)

Kedua, meninggalkan syahwat, akhlak buruk dan dosa-dosa menuju kebaikan dan kemaslahatan (QS. al-Ankabut/29: 26).

فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya : “Maka Luth membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana” (QS. al-'Ankabut/29: 26).

Ketiga, meninggalkan semua bentuk kemaksiatan, narsisme, dan hedonisme menuju kesadaran kemanusiaan dengan cara mujahadah an-nafs (mengontrol hawa nafsu).

والمهاجر من هجر ما بحى الله عنه

Jamaah yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala, kata hijrah dalam al-Qur'an banyak disebut secara bergandengan dengan kata iman dan jihad. Sebagai contoh:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ

Artinya : “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan” (QS. at-Taubah/9: 20).

Ini menunjukkan bahwa hijrah dan sikap perlawanan terhadap berbagai bentuk kezaliman dan kemaksiatan merupakan buah dari keimanan yang tulus dan sejati. Seorang Muslim yang baik pasti tidak akan pernah tinggal diam menyaksikan berbagai kezaliman dan penindasan, terutama kepada kaum lemah.

Seorang Muslim yang baik tidak pernah merasa nyaman ketika berada dalam kemaksiatan. Penyebutannya yang sering diikuti dengan kata jihad menunjukkan bahwa hijrah memerlukan perjuangan dan pengorbanan.

4. Khutbah Jumat Bulan Muharram: Spirit Hijrah Menuju Perubahan

Hijrah dalam kehidupan manusia dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Obyeknya bisa berupa tempat, dan bisa berupa keadaan. Bisa dilakukan secara fisik/ material dan bisa dilakukan secara maknawi / spiritual. Hijrah secara fisik/ materil dari Mekkah ke Madinah, telah dinyatakan selesai dengan ditaklukkannya kembali kota Mekkah pada tahun ke-8 hijriah. Yang tersisa adalah hijrah secara mental-spiritual.

Hijrah mental spiritual sejatinya proses internalisasi tauhid sekaligus transformasi sosial kemanusiaan, dari budaya jahiliyah menjadi budaya hadharah (peradaban) Islam yang agung. Pesan moralnya bahwa spirit hijrah adalah semangat perubahan dan perbaikan tanpa henti menuju peningkatan kualitas iman, ilmu, dan takwa, ketakwaan personal dan sekaligus ketakwaan sosial. Hijrah mental spiritual menghendaki kita meninggalkan mindset dan budaya lama yang merugikan bangsa, seperti korupsi, pembalakan dan pembakaran hutan, melakukan tindak kekerasan, pelanggaran HAM, penyalahgunaan kekuasaan, dan sebagainya.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News