Hadits tentang Amanah
Banyak hadits Nabi SAW yang menganjurkan untuk bersikap amanah.
1. Larangan Menyia-nyiakan Amanah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari No. 6015).
Dari hadits di atas mengandung pengertian bahwa amanah harus dipegang teguh oleh tiap orang yang beriman dalam segala sendi kehidupan baik dalam masalah pekerjaan, jual beli, maupun dalam kepemimpinan.
Terlebih lagi dalam hal kekuasaan, karena penguasalah yang bertanggung jawab menjalankan aturan yang mengatur rakyat. Jika dia tidak mengerti hukum syara’, atau tidak mau menjalankan amanahnya dengan menggunakan aturan-aturan Allah swt, tentu kerusakan demi kerusakan akan datang silih berganti.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News