Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Kali ini khutbah Jumat mengangkat tema mengenai anjuran tentang Istiqomah dalam segala kondisi dan tanda seseorang itu istiqamah. Karena setiap hari kita terus mengulang ayat:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَصِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7). Ayat ini berisi perintah untuk meminta terus istiqamah di atas jalan yang lurus.
Shirathal mustaqim menurut Ibnu Katsir adalah:
Mengikuti jalan Nabi
Mengikuti generasi salaf dari para sahabat seperti Abu Bakar dan ‘Umar
Mengikuti kebenaran
Mengikuti Islam
Mengikuti Al-Qur’an
Ibnu Katsir rahimahullah mengungkapkan bahwa semua pengertian di atas itu benar dan semua makna di atas itu saling terkait.
Siapa yang mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikuti sahabat sesudahnya yaitu Abu Bakar dan Umar, maka ia telah mengikuti kebenaran.
Siapa yang mengikuti kebenaran, berarti ia telah mengikuti Islam. Siapa yang mengikuti Islam, berarti ia telah mengikuti Al-Qur’an (Kitabullah), itulah tali Allah yang kokoh. Itulah semua termasuk ash-shirothol mustaqim (jalan yang lurus). Semua pengertian di atas itu benar saling mendukung satu dan lainnya. Walillahil hamd. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 1:213.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News