Khutbah Jumat Singkat tentang Nuzulul Quran dan Hikmahnya bagi Umat Islam

Kastolani Marzuki ยท Kamis, 28 Maret 2024 - 20:43 WIB
Khutbah Jumat Singkat tentang Nuzulul Quran dan Hikmahnya bagi Umat Islam
Ilustrasi teks khutbah Jumat singkat tentang nuzulul quran. (Foto: Freepik)

Lanjutan Khutbah I

Cahaya Al-Qur'an telah menyinari seluruh pelosok dunia, bukan saja sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi pribadi yang menghendaki ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan, tetapi juga memberikan petunjuk dan pedoman mengenai sistem berkeluarga, berrnasyarakat, bahkan bernegara. 

Pada kenyataannya, diturunkannya Al-Qur'an telah memberikan beberapa hikmah yang dapat kita petik dari kandungan masing-masing ayatnya yang penuh dengan mukjizat itu, antara lain yaitu "hikmah kebajikan".

Hadirin sidang Jum'at yang berbahagia!

Kebajikan merupakan suatu nilai yang masih sering diperdebatkan orang, mulai dari debat kusir hingga debat argumentatif, yaitu dengan mengemukakan alasan yang kuat bukan hanya pada zaman sekarang melainkan sejak setan menggoda Adam dan Hawa disurgao Selagi pengertian dan pemahaman kebajikan itu masih didasarkan pada nalar akal manusia, selama itu pula perdebatan mengenai nilai kebajikan itu tidak akan pemah selesai. 

Oleh karena itu agama Islam menggariskan tentang pengertian kebajikan yang hakiki seperti yang digariskan firman Allah SWT dalam surat AI Baqarah ayat 177 :

Nilai kebajikan yang terkandung pada ayat di atas bukanlah dengan menghadapkan wajah kearah barat atau timur, bukan dengan berkiblat dan menyembah kepada bendabenda atau makhluk halus, tetapi nilai kebajikan yang tersurat dan tersirat pada ayat tersebut meliputi 4 faktor yang saling berkaitan dan harus disatupadukan dalam praktek hidup dan kehidupan manusia yaitu : 

1. Segi Aqidah 

Segi aqidah yang terkandung dalam kalimat "beriman kepada Allah SWT, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi Allah". Manusia sering terperosok kedalam suatu kepercayaan semu dan dijadikan sebagai pegangan dalam hidup dan kehidupan. 

Al-Qur'an menyodorkan ideologi yang tegas, tidak pemah berubah, dan tidak pernah ada orang yang sanggup mengubahnya.
Ideologi Al-Qur'an didasari keimanan kepada keEsaan Allah SWT, secara mutlak. Al-Qur'an mengajarkan tiada Tuhan selain Allah SWT dan hanya kepada-Nya lah manusia berserah diri. Tauhid dalam Islam adalah mumi, tidak bercampur dengan nilai-nilai kepercayaan lain.

2. Segi sosial ekonomi 

Segi ekonomi yang terkandung dalam kalimat "memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta serta hamba sahaya". 

Kita sebagai muslim harus mempunyai kesetiakawanan sosial yang tinggi dan peka terhadap kondisi sosial yang ada disekitar kita. Konsekwensinya kita harus menjadi orang yang penderma, jangan berharap menjadi orang yang diberi derma, sebagaimana anjuran Rasulullah SAW.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News