Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq RA

Kastolani Marzuki ยท Senin, 20 April 2020 - 17:31 WIB
Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq RA
Goa Tsur di Makkah, Arab Saudi menjadi saksi bisu saat Nabi Muhammad SAW dan sahabat Abu bakar Ash Shiddiq bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy. (Foto: Okezone)

Hal ini terjadi pada tahun Nabi SAW melakukan hijrahnya. Saat itu orang-orang musyrikin bertekad hendak membunuhnya atau menahannya atau mengusirnya. Maka Nabi SAW lari dari mereka bersama sahabatnya, yaitu Abu Bakar As-Siddiq. Lalu keduanya berlindung di dalam Gua Sur selama tiga hari, menunggu agar orang-orang yang mencari dan menelusuri jejaknya kembali ke Mekah.

Sesudah itu, Nabi SAW bersama Abu Bakar meneruskan perjalanan ke Madinah. Abu Bakar merasa takut bila seseorang dari kaum musyrik yang mengejarnya itu dapat melihatnya yang akhirnya nanti Rasulullah SAW akan disakiti oleh mereka.

Maka Nabi SAW menenangkan hatinya dan meneguhkannya seraya bersabda: "Hai Abu Bakar, bagaimanakah dugaanmu terhadap dua orang yang ketiganya adalah Allah?

Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sahabat Abu Bakar telah menceritakan kepadaku, beliau (Abu Bakar) mengatakan, ‘Aku melihat ke arah kaki-kaki kaum musyirikin yang berada tepat di atas kami, sedangkan kami berada di dalam gua, maka aku katakan kepada Rasulullah. ‘Wahai Rasulullah SAW, seandainya salah satu di antara mereka mau melihat ke arah kakinya maka pasti mereka di bawah kaki-kaki mereka.

Rasulullah menenangkannya seraya mengatakan: “Wahai Abu Bakar, bagaimana menurutmu kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah yang ketiga dari kita berdua.” (HR. Bukhari, 4386 dan Muslim, 2.381).

Sahabat Abu Bakar bergelar shiddiqul akbar yaitu seorang yang selalu membenarkan berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra dan Mikraj menjadi bukti nyata keyakinan Abu Bakar atas perjalanan suci Bagina Nabi SAW.

Ketika saat itu manusia datang beramai-ramai sambil mengolok-olok Rasulullah SAW karena ceritanya tersebut, tetapi Abu Bakar orang pertama yang memercayai apa yang diceritakan Nabi SAW.

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengatakan hal itu, maka sungguh dia telah benar,” ucap Abu Bakar.

Karena itu, tidak berlebihan bila beliau di sebut sebagai Ash-Shiddiq. Bahkan yang menggelari beliau Ash-Shiddiq adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri.

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke Gunung Uhud dan bersama beliau ada Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Maka Uhud bergetar, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memenangkannya seraya mengatakan,

“Tenang wahai Uhud, karena di atasmu ada seorang Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (HR. Bukhari, 3472)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. Az-Zumar, 33)

Al-Imam Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang dimaksud adalah Muhammad dan Abu Bakar. (Jami’ul Bayan, 24/3)

Wallahu A'lam Bishshowab.

(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, kisahmuslim)


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News