Hikmah

Kisah Imam Ahmad Bin Hanbal dan Penjual Roti

Kastolani Marzuki · Senin, 11 April 2022 - 18:30 WIB
Kisah Imam Ahmad Bin Hanbal dan Penjual Roti
Kisah Imam Ahmad bin Hanbal dan penjual roti yang sarat hikmah. (Foto: ist)

Padahal, semua orang di Irak kenal siapa Imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadis, sejuta hadis dihafalnya, sangat shalih dan zuhud. Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya, cuma namanya sudah terkenal.

Imam Ahmad kemudian berkata. "Saya ingin istirahat, saya musafir". Marbot pun menyahut, "tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid. Imam Ahmad lalu didorong-dorong oleh orang itu disuruh keluar dari masjid. Setelah keluar masjid, maka dikuncilah pintu masjid.

Imam Ahmad kemudian bermaksud tidur di teras masjid. Namun, ketika sudah berbaring di teras masjid marbot datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. "Mau ngapain lagi syaikh?" Kata marbot. "Mau tidur, saya musafir" kata imam Ahmad. Lalu marbot berkata, "di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh".

Imam Ahmad diusir. Imam Ahmad bercerita " saya didorong-dorong sampai jalanan".

Di samping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti). Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad didorong-dorong oleh marbot tadi. Saat imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh "mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil".

Kata imam Ahmad "baik". Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk dibelakang penjual roti yang sedang membuat roti (dengan tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir).

Penjual roti ini punya perilaku unik, kalau imam Ahmad ngajak ngomong, dijawabnya. Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar, astaghfirullah.

Saat meletakkan garam astaghfirullah, memecahkan telur astaghfirullah, mencampur gandum astaghfirullah. Selalu mengucap istighfar.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News