Suasana Ramadan di Australia

Rivi menjelaskan suasana Ramadan di Australia jelas berbeda dengan di Indonesia, seperti restoran yang tetap buka dan orang-orang makan di siang hari, serta adanya kegiatan yang tetap berlangsung hingga jam buka puasa. Hal itu pun dirasakan Rivi sebagai momen mempelajari keberagaman lebih dalam.
"Kadang jadi lupa sendiri kalau lagi puasa, bahkan ada lho orang asing yang nggak tahu Ramadan dan puasa itu apa. Tapi di satu sisi jadi lebih menghargai momen buka puasa yang ada di mana jumlahnya terbatas," kata dia.
Tak cuma itu, ia juga sempat mengalami puasa dengan waktu berbuka pukul 19.30 waktu setempat. Namun, per 2 April 2023 ada penyesuaian waktu tahunan yang membuat waktu maghrib menjadi lebih cepat.
"Setiap enam bulan ada Daylight Saving Time di Melbourne. Jadi awal-awal aku puasa itu buka puasa jam 19.30 waktu sini, subuhnya jam 6 pagi. Nah, per 2 April kemarin berubah jadi hampir sama dengan Indonesia, di mana buka puasa jam 6 sore," ucap Rivi.
Cuaca di Melbourne yang dingin dinilai Rivi sebagai hal yang membantu. Meskipun begitu, ia juga menganggapnya sebagai tantangan karena harus ada penyesuaian baru dengan lingkungan sekitar.
Editor : Puti Aini Yasmin
Follow Berita iNews di Google News