BLITAR, iNews.id - Kisah Pangeran Singasari menarik diulas. Putra Amangkurat IV ini menjadi buruan VOC Belanda setelah bergabung dengan Pasukan Untung Suropati. Sampai-sampai, kepala Pangeran Singasari dan putranya dibandrol kolonial Belanda 1.000 dollar Spanyol.
Pangeran Singasari merupakan putra Amangkurat IV (1719-1726) yang tidak menginginkan perjanjian Giyanti (1755-1757). Ia menolak pembelahan Kerajaan Mataram yang diinisiasi oleh kolonial Belanda.
Dengan mengajak putranya, yakni Raden Mas, Pangeran Singasari memilih keluar istana dan bergabung dengan pasukan pemberontak Untung Surapati di wilayah Malang Jawa Timur. Dia melawan Mangkubumi (Hamengkubuwono I) dan Raden Mas Sahid (Mangkunegara), saudaranya yang telah didukung oleh kolonial Belanda.
Faktanya, pasukan gabungan Jawa dan VOC Belanda tidak mudah menaklukkan Pangeran Singsari, baik dalam dalam peperangan maupun penangkapan. Pangeran Singasari selalu berhasil meloloskan diri.
Sultan Hamengkubuwono I kemudian mengirim utusan ke Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo untuk menemui Kiai Ageng Muhammad Besari.
“Bupati Wedana Madiun Raden Ronggo Prawirodirdjo I datang sebagai utusan Sultan Hamengkubuwono I untuk meminta bantuan kepada Kiai Tegalsari dalam misi penangkapan Pangeran Singasari,” demikian dikutip dari buku Antara Lawu dan Wilis (2021).
Kiai Ageng Muhammad Besari sudah berusia sepuh. Mengingat usianya yang tak muda ia tidak mungkin terjun ke medan laga. Karenanya diperintahkannya Kiai Muhammad bin Umar, yakni santri atau murid sekaligus menantunya untuk berangkat.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNews di Google News