Kisah Perang Hunain yang terjadi di Awal Bulan Syawal

Kastolani Marzuki ยท Jumat, 29 Mei 2020 - 05:37 WIB
Kisah Perang Hunain yang terjadi di Awal Bulan Syawal
Ilustrasi Perang Hunain yang terjadi di Bulan Syawal. (Foto: istimewa)

Rasulullah Saw tetap bertahan seraya mengendarai hewan bagalnya yang berwarna merah, dan beliau maju terus menuju jantung pertahanan musuh. Paman Rasul Saw yaitu, Ibnu Abbas memegang kendalinya di sebelah kanan, sedangkan yang memegang kendali di sebelah kirinya adalah Abu Sufyan ibnul Haris ibnu Abdul Muttalib.

Keduanya sedikit mengekang tali begal Nabi Saw agar jalannya tidak terlalu cepat. Saat itu Rasulullah Saw menyebutkan namanya sendiri seraya menyerukan kepada pasukan kaum muslim untuk kembali ke medan perang.

Rasulullah Saw bersabda: "Hai hamba-hamba Allah, kemarilah kepadaku. Hai hamba-hamba Allah, kembalilah kepadaku. Aku adalah utusan Allah.
"Aku adalah seorang nabi yang tidak pernah dusta, aku adalah anak Abdul Muttalib (yakni seorang pemberani)".

Ikut bertahan bersama Rasulullah Saw sejumlah orang dari kalangan sahabat-sahabatnya yang jumlahnya kurang lebih seratus orang, tetapi ada yang mengatakan 80 orang. Di antaranya ialah Abu Bakar, Umar, Al-Abbas, Ali, Al-Fadl ibnu Abbas, Abu Sufyan ibnul Haris, Aiman ibnu Ummu Aiman, Usamah ibnu Zaid, dan sahabat-sahabat lainnya; semoga Allah melimpahkan rida-Nya kepada mereka.

Kemudian Nabi Saw memerintahkan pamannya yaitu, Ibnu Abbas yang terkenal mempunyai suara yang keras untuk menyerukan kata-kata. Hai orang-orang yang telah berbaiat di bawah pohon. "Dengan sekeras suaranya. Pohon tersebut adalah pohon tempat Baiat Ridwan dilaksanakan.

Kaum muslim dari kalangan Muhajirin dan Ansar berbaiat kepada Nabi Saw. di tempat itu, bahwa mereka tidak akan lari meninggal­kan Nabi Saw dalam keadaan apa pun.

Maka Ibnu Abbas menyeru mereka dengan kata-kata, "Hai As-habus Samrah” Adakalanya pula ia menyerukan, "Hai orang-orang yang memiliki surat Al-Baqarah!" Maka kaum muslim menjawabnya dengan ucapan, "Labbaika, ya labbaika.”

Pasukan kaum muslim berbalik dan bergabung dengan Rasulullah Saw, sehingga seorang lelaki yang untanya menolak berbalik turun dari untanya dan memakai baju besinya, lalu melepaskan untanya dan bergabung dengan Rasulullah Saw.

Setelah sejumlah pasukan dari kalangan kaum muslim bergabung dengan Rasulullah Saw, maka Nabi Saw memerintahkan untuk mulai membalas serangan dengan sungguh-sungguh.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News