Hikmah

Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah Lengkap

Kastolani Marzuki · Senin, 08 Juli 2024 - 16:05 WIB
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah Lengkap
Masjid Nabawi di Madinah merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekah ke Madinah. (Foto: Dok.iNews.id)

Abu Bakar merasa takut bila seseorang dari kaum musyrik yang mengejarnya itu dapat melihatnya yang akhirnya nanti Rasulullah Saw akan disakiti oleh mereka. Maka Nabi Saw menenangkan dan meneguhkan hati ABu Bakar.

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Qurais) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (QS. Al Anfal: 30)

Maka mereka berkata, "Seandainya dia memasuki gua ini, niscaya sarang laba-laba itu tidak akan ada lagi di mulutnya. Nabi Saw. tinggal di dalam Goa Tsur itu selama tiga malam. 

Ketika kondisi sudah aman, Nabi SAW dan Abu Bakar lalu berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh putrinya. Supaya aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW dan Abu  Bakar mengambil jalan yang tidak pernah dilalui manusia. 

Abdullah bin Uraiqit  dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Keduanya membawa Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dengan hati-hati sekali ke arah selatan kemudianmenuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.

Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar beserta penunjuk jalannya itu sepanjang malam dan siang berada di atas kendaraan. Tidak lagi mereka pedulikan kesulitan dan rasa lelah. Mereka hanya percaya bahwa Allah SWT akan menolong mereka.

Orang Quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang dapat membawa Nabi Muhammad SAW, hidup atau mati, hadiah besar dan jabatan tinggi menantinya. 

Hal ini menarik hati masyarakat pada waktu itu, termasuk Suraqa bin Malik yang sudah mengetahui perjalanan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar. 

Tidak lama kemudian Suraqa bin Malik mendatangi tempat yang dimaksud dan dia menemukan Nabi Muhammad SAW beserta kedua temannya yang sedang beristirahat di sebuah batu besar sambil menyantap bekal yang diberikan oleh Asma, putri Abu Bakar.

Setiap kali Suraqa bin Malik mendekati rombongan Nabi Muhammad SAW, kudanya selalu tersungkur. Hal itu berulang sampai empat kali. Suraqa yang percaya kepada Dewa berpikir bahwa itu adalah pertanda buruk, sehingga dia mengurungkan niatnya dan kembali ke Mekah.

Selama tujuh hari terus menerus mereka berjalan. Nabi SAW dan Abu Bakar hanya beristirahat di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir. 

Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Allah SWT membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. Mereka selalu yakin bahwa Allah Swt. akan selalu bersama mereka.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News