Hikmah

Mengenal Hajar Aswad, Batu dari Surga yang Kelak Jadi Saksi Bagi Penciumnya

Kastolani Marzuki ยท Rabu, 05 Mei 2021 - 14:32 WIB
Mengenal Hajar Aswad, Batu dari Surga yang Kelak Jadi Saksi Bagi Penciumnya
Hajar Aswad atau batu hitam yang terletak di sudut Kakbah memiliki keistimewaan bagi yang bisa mencium atau mengusapnya. (Foto: istimewa)

Rahasia Hajar Aswad

Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudarat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah,  hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang dilakukan dalam prosesi ibadah haji tersebut adalah sekedar mengikuti ajaran dan sunnah Nabi SAW. Jadi apa yang dilakukan bukanlah menyembah batu, dan tidak juga menyembah Ka’bah.

Umar bin Khattab berkata “Aku tahu bahwa kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu.”

Allah memerintahkan umat Islam untuk Thawaf mengelilingi Ka’bah dan Dia pula yang telah memerintahkan untuk mencium Hajar Aswad. Rasulullah juga melakukan itu semua, dan tentu saja apa yang dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. An-Najm : 53 ) “.

Hajar Aswad berasal dari surga. Batu ini pula yang menjadi fondasi pertama bangunan Ka’bah, dan ia menghitam akibat banyaknya dosa manusia yang melekat disana pada saat mereka melakukan pertaubatan. Tidakkah orang yang beriman merasa malu, jika hati mereka menghitam akibat dosa yang telah dilakukan. Rasulullah bersabda “Ketika Hajar Aswad turun, keadaannya masih putih, lebih putih dari susu, lalu ia menjadi hitam akibat dosa-dosa anak Adam (HR Tirmidzi).

Hajar Aswad juga merupakan satu-satunya batu dari surga yang mengucapkan salam penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

"Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui sebuah batu di Me­kah yang pernah mengucapkan salam penghormatan kepadaku sebelum aku diangkat menjadi utusan (rasul); sesungguhnya aku sekarang benar-benar masih mengetahui tempatnya".

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Baqarah ayat 127, http://www.piss-ktb.com/2012/02/604-tarikh-hajar-aswad.html


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News