Sekitar 70 jemaah mengikuti Shalat Idul Fitri pada Rabu kemarin. Mereka terdiri atas warga lokal, turis asal Turki, serta pendatang termasuk mahasiswa asal Indonesia, Prasherly Anura Dinda (21).
Dia baru mengetahui sejarah bangunan tersebut. Prasherly senang akhirnya kota tempat dia menyelesaikan gelar master tersebut memiliki masjid, terlebih lagi untuk aktivitas Ramadhan.
“Saya bersyukur karena jauh dari kampung halaman, tapi di sini saya bisa merasakan hangatnya Ramadhan,” ujarnya.
Hilmi Yasaroglou, warga lokal, sangat senang bisa shalat di Yeni Cami karena sudah lama tidak digunakan sebagai masjid.
“Kami sangat senang. Semoga kita merasakan perdamaian di antara dan tidak ada permusuhan,” tuturnya.
Pengoperasian masjid di Yunani seringkali menimbulkan kontroversi. Sebagian besar penduduk negara itu menganut Kristen Ortodoks. Sementara itu sebagian besar umat Islam di Yunani adalah imigran dan ekspatriat. Di Ibu Kota Athena, umat Islam terpaksa kucing-kucingan dengan petugas untuk shalat berjemaah sampai 2020. Saat itu masjid pertama yang didirikan pemerintah mulai beroperasi.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News