skin ads
skin ads
Hikmah

Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah Lengkap dengan Pengertian serta Contoh

Kastolani Marzuki · Rabu, 16 Juni 2021 - 17:43 WIB
Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah Lengkap dengan Pengertian serta Contoh
Sholat lima waktu merupakan salah satu contoh ibadah mahdhah yang wajib dilakukan tiap Muslim. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Umat Islam diwajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebab, hanya kepada Allah, manusia menyembah dan meminta pertolongan. Dalam ajaran Islam, ada dua ibadah yang perlu diketahui yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah

Perbedaan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah ini penting diketahui dan dipahami agar ibadah yang dijalankan mendapatkan pahala dan sesuai syariat agama. 

Ibadah menurut istilah bahasa berasal dari makna az-zullah, artinya "mudah dan taat, dikatakan tariqun mu'abbadun artinya "jalan yang telah dimudahkan (telah diaspal)" dan ba'irun mu'abbadun artinya "unta yang telah dijinakkan dan mudah dinaiki (tidak liar)". 

Sedangkan menurut istilah syara, ibadah adalah suatu ungkapan yang menunjukkan suatu sikap sebagai hasil dari himpunan kesempurnaan rasa cinta, tunduk, dan takut".

Mengenai ibadah, Allah SWT berfirman:

{إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) }
Artinya: Hanya EngkaulahYangKami sembah dan  hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan". (QS. Al Fatihah ayat: 5)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan maksud dari lafaz iyyaka na'budu menunjukkan makna berlepas diri dari segala kemusyrikan, sedangkan iyyaka nasta'inu menunjukkan makna berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta berserah diri kepada Allah SWT. 

Berikut Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdah:

1. Ibadah Mahdhah

Pengasuh Ponpes Al Anwar Modung, Bangkalan, KH M Muchlis Muhsin menjelaskan, ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetapkan Allah baik tata cara dan perincian-perinciannya (sifat, waktu, tempat dan lain sebagainya). 

Dengan prinsip ibadah itu harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-Quran maupun Hadits. Tata caranya harus berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini ukurannya bukan logika.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News