Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah dalam Islam, Pengertian serta Dalil

Kastolani Marzuki · Senin, 12 September 2022 - 08:55 WIB
Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah dalam Islam, Pengertian serta Dalil
Habib Jindan dalam Tabligh Akbar yang digelar Pemerintah Kabupaten Barito Kuala untuk memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah. Selain tabligh, ada metode khutbah dan dakwah.(Foto: dok Pemkab Batola)

2. Tabligh

Metode penyampaian pesan lain dalam Islam berikutnya yakni Tabligh. Secara bahasa tabligh berasal dari kata balagha-yuballighu-tablighan.

Tabligh artinya menyampaikan atau memberitahukan pesan atau ceramah secara lisan atau perkataan. Bisa juga bermakna ceramah yang tidak disertai dengan rukun seperti khutbah. 

Bukan sekadar ceramah atau pesan biasa, tetapi sebuah ceramah yang sumbernya dari ajaran islam yang disampaikan kepada satu orang atau banyak orang, agar mengamalkan pesan tersebut.

Tabligh secaara istilah yakni menyampaikan ajaran Islam baik dari al-Qur’an maupun Hadits yang ditujukan kepada umat manusia agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karena fokusnya kepada pengamalan pesan, tabligh harus dikemas sedemikian rupa agar menarik, tidak membosankan, tidak menggurui, dan disampaikan secara sopan. 

Orang yang menyampaikan ceramah atau pesan disebut muballigh (laki-laki) atau muballighah (perempuan).

3. Dakwah

Metode penyampaian pesan lainnya dalam Islam yakni Dakwah. Secara bahasa, kata “dakwah” merupakan masdar (kata dasar) dari bahasa Arab, yaitu Da'a-yad'uu-da'watan yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal tertentu. 

Orang yang melakukan pekerjaan dakwah disebut dai (laki-laki) dan daiyah (perempuan). Makna istilah dari dakwah yakni, setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah Swt sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum) dan akhlak Islam.

Pengertian lain dakwah yakni, kegiatan untuk mengajak orang lain ke jalan Allah Swt secara lisan atau perbuatan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalil mengenai anjuran berdakwah dengan cara hikmah disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nahl ayat 125. Allah SWT berfirman:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Latin: Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍhalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn.

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125).

Demikian penjelasan mengenai perbedaan khutbah tabligh dan dakwah dalam Islam. Ketiga metode penyampaian pesan dalam Islam itu memiliki inti yang sama yakni mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran, namun cara penyampaiannya yang sedikit berbeda.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News