"Masjid ini penuh dengan sejarah dan indah, sangat nyaman kita untuk beribadah di sini. Saya dari Langsa, delapan jam dari Banda Aceh datang ke sini tujuannya bagaimana ingin beribadah di sini," ujar salah satu jamaah, Zulhelmi, Jumat (14/3/2025).
Di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, masjid ini juga menjadi pusat syiar Islam, yang bahkan menarik pelajar dari berbagai wilayah seperti Melayu, Persia, Arab dan Turki. Pada masa penjajahan Belanda, Masjid Raya Baiturrahman turut menjadi benteng pertahanan rakyat Aceh dalam melawan serangan musuh.

Hingga sekarang, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Keindahannya tetap memikat mata, menjadikan Masjid Raya Baiturrahman sebagai kebanggaan masyarakat Aceh sekaligus warisan sejarah yang terus hidup.
Editor : Kurnia Illahi
Follow Berita iNews di Google News