Hasad juga berarti kedengkian terhadap orang lain dengan harapan orang itu terus menerus berada dalam kekurangan dan kepedihan.
Hasad juga berarti keinginan memperoleh nikmat serupa dengan yang dimiliki orang lain tanpa mengharap hilangnya nikmat yang diperoleh orang itu.
Nabi SAW bersabda: “Tidak dibenarkan hasud (menginginkan) perolehan apa yang diperoleh orang lain, kecuali dalam dua hal. Terhadap yang dianugerahi harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya dengan hak (benar) dan terhadap orang yang dianugerahi ilmu kemudian dia amalkan dan ajarkan.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim melalui Ibnu Mas’ud ra).
Ayat terakhir ini merupakan permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan pengiri jika ia iri hati.
Nabi SAW bersabda: “Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa. Hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hatilah terhadap keangkuhan. Karena keangkuhan menjadikan iblis enggan sujud kepada Adam. Hatihatilah terhadap loba (tamak). Karena ketamakan mengantar Adam memakan (buah) pohon terlarang dan hati-hatilah terhadap iri hati. Karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil), salah satu di antaranya, membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.” (HR Ibnu ‘Asaakir melalui Ibnu Mas’ ud).
Wallahu A'lam
Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Cendekia, Kemenag
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News