JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Idul Adha 2024 singkat dan mengharukan tentang meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim alaihisalam bisa menjadi referensi bagi khatib.
Hukum Sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah yang menjadi salah satu syi'ar keagamaan (syi'ar min sya'air al-Islam). Sholat Idul Adha ini disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak, di kediaman maupun sedang bepergian (musafir), secara berjamaah maupun secara sendiri.
Pelaksanaan khutbah Idul Adha maupun Idul Fitri ini sedikit berbeda dengan Khutbah Jumat. Khutbah Idul Adha ini dilakukan setelah sholat Id. Sedangkan Khutbah Jumat dilakukan di awal sebelum sholat.
Adapun rukun dan syaratnya sama seperti khutbah Jumat yakni, membaca Hamdalah (memuji Allah), membaca sholawat Nabi, membaca ayat Al Quran, berwasiat atau memberi nasihat, dan membaca doa ampunan.
Berikut contoh teks khutbah Idul Adha singkat padat dan mengharukan dengan tema meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim as yang ditulis Yudi yansyah SPd.I, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong genteng, Kemenag Sukabumi.
Teks Khutbah Idul Adha 2024
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا(8x) االلهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، (8x) لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر
أَحْمَدُ اللهَ وَأَشْكُرُهُ عَلَى إِدْرَاكِ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمِ عَرَفَةَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَه إِلَّا اللهُ أَحْمَدُ اللهَ وَأَشْكُرُهُ عَلَى إِدْرَاكِ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمِ عَرَفَةَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَه إِلَّا اللهُ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ ِتَابِهِ الكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ َلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hadirin rohimakumulloh
Gemuruh takbir, tahmid dan tasbih sejak kemarin sore menggetarkan hati setiap jiwa yang beriman dan takut kepada Allah ﷻ. Seluruh kaum Muslimin tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah, baik berdiri, duduk ataupun tiduran, mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Bahkan bebatuan, tumbuhan dan seluruh alam raya mengumandangkan takbir untuk menghidupkan sunah Rasulullah ﷺ dengan mengagungkan dan mensucikan asma Allah ﷻ.
Hadirin rohimakumulloh
Di bulan Dzulhijjah ada dua gambaran bagi umat Islam. Bagi yang dipanggil Allah ke Tanah Suci, mereka sibuk dengan rangkaian ritual ibadah haji, mulai wukuf di Arah, mabit di Muzdalifah, Mina hingga tawaf ifhadah. Sedangkan umat Islam yang lain termasuk kita, kita sibuk dengan ibadah puasa arafah, sedekah dan perayaan Idul adha serta memotong kurban setelah ini.
Hadirin yang berbahagia
Ibadah kurban merupakan ibadah yang diperintahkan Allah sejak zaman Nabi Adam AS. Bahkan setiap Nabi yang diutus Allah ﷻ memiliki perintah kurban. Ibadah kurban yang diikuti Nabi Muhammad ﷺ tidak terlepas dari peristiwa historis Nabi Ibrahim As. Rasulullah ﷺ. suatu saat ditanya oleh sahabatnya mengenai apa udlhiyah (penyembelihan kurban) itu? Beliau menegaskan: هذه سنّة أبيكم إبراهيم (ini adalah sunnah bapakmu, Nabi Ibrahim As).
Nabi Ibrahim As hidup pada abad 18 SM. Masa persimpangan jalan pikiran umat manusia tentang kurban-kurban manusia yang dipersembahkan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan mereka, sementara perintah Allah ﷻ. kepada Nabiyullah Ibrahim As untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail lantaran diilhami dari suatu ru’yah (mimpi).
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News