skin ads
skin ads

Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat dan Mengharukan, Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim

Kastolani Marzuki · Minggu, 16 Juni 2024 - 20:30 WIB
Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat dan Mengharukan, Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim
Contoh teks Khutbah Idul Adha singkat padat dan menggugah hati. (Foto: Freepik)

Lanjutan Khutbah I

Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran surat As-Shaaffat: 102 : 

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkan apa pendapatmu!” Ia (Ismail) menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar”.

Hadirin rohimakumulloh

Setiap individu yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh allah ﷻ. Sebagai bapak akan diuji, sebagai Ibu dan istri akan diuji dan juga sebagai anak juga akan diuji. Ujian tersebut untuk membuktikan kebenaran iman kepada Allah ﷻ.

Para mufassir menyatakan, perintah Allah ﷻ kepada Ibrahim agar menyembelih putranya sendiri hendak menyampaikan pesan kepada kita, bahwa betapa pun besarnya cinta seseorang kepada anak atau apapun yang dimiliki, bukanlah sesuatu yang berarti bila Allah menghendakinya. Ridlo dan mahabbah Allahlah yang sejatinya yang paling berarti dalam hidup ini.

Disebutkan juga dalam akhir kisah tersebut, Allah ﷻ memberikan pengganti seekor domba besar atas keberhasilan Ibrahim dan Ismail dalam melaksanakan perintah dan ujian yang amat berat itu, seperti diungkap Al-Quran surat As-Shaaffat: 107: 

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”.
Selain sebagai bukti keimanan kepada Allah ﷻ dengan mengorbankan apa pun jika memang diperintahkan, maka peristiwa Nabi Ibrahim as,  juga mengandung ‘ibrah (pelajaran) bahwa Allah ﷻ menjunjung tinggi harkat, martabat dan jiwa manusia. 

Sehingga sama sekali tidak memperkenankan manusia dijadikan kurban penyembelihan atau pembantaian serta sebagai tumbal apa pun yang pada akhirnya mengakibatkan pertumpahan darah atau melayangnya nyawa manusia. 

Karena itu, Islam tidak pernah menoleransi terjadinya kekerasan, kebrutalan, dan penindasan dalam bentuk apapun yang mengakibatkan pertumpahan darah dan penderitaan umat manusia. Intinya kejahatan kemanusiaan maupun kejahatan lingkungan secara tegas dilarang Al-Qur’an.

Dengan menangkap pesan dan ‘ibrah dari peristiwa besar yang tidak ada duanya dan tidak akan terulang kedua kalinya dalam sejarah umat manusia itu, dapat disinyalir bahwa Muslim sejati adalah yang memiliki kecintaan dan kepatuhan mutlak kepada Allah ﷻ melebihi kecintaannya kepada siapapun dan apa pun.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News