skin ads
skin ads
Hikmah

Teks Khutbah Jumat tentang Qurban Singkat Penuh Hikmah, Meneladani Nabi Ibrahim

Kastolani Marzuki · Kamis, 13 Juni 2024 - 18:00 WIB
Teks Khutbah Jumat tentang Qurban Singkat Penuh Hikmah, Meneladani Nabi Ibrahim
Ilustrasi khutbah Jumat tentang ibadah kurban yang penuh hikmah. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Jumat tentang Qurban singkat penuh hikmah berikut ini bisa dijadikan referensi bagi khatib dalam pelaksanaan shalat Jumat.  

Tak lama lagi, umat Islam akan merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H yang jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024. Salah satu ibadah yang dianjurkan selepas sholat Idul Adha yakni menyembelih hewan kurban. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban itu berlangsung selama tiga hari atau yang disebut dengan hari tasyrik. 

Dalam ajaran Islam, ibadah qurban sudah dilakukan sejak dulu yang dicontohkan anak Nabi Adam alaihisalam yakni Habil dan Qobil. Kedua putra Nabi Adam itu diperintahkan untuk berkurban sebagai bentuk ujian keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ

"Ceritakanlah kepada mereka kisah dua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mem­persembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). (QS. Al Maidah: 27).

Ibadah Qurban kemudian diikuti Nabi Ibrahim alaihisalam ketika diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra tercintanya Nabi Ismail as. 

Padahal, saat itu Nabi Ibrahim baru dikaruniai seorang anak yang akan melanjutkan keturunannya di kala usianya sudah senja. Namun, di kala Ismail sudah beranjak remaja, Nabi Ibrahim as bermimpi untuk menyembelih Ismail. 

Karena keikhlasan dan ketakwaan Nabi ibrahim dalam menjalankan perintah Allah untuk berkurban, maka digantinya Ismail oleh Allah SWT dengan seekor domba yang didatangkan dari surga.

Berikut naskah khutbah Jumat tentang Qurban yang ditulis oleh Pengurus Lembaga Dakwah PBNU dan Pengasuh Ma’had Al Mu’in Tangerang Banten, Ade Muzaini Aziz Lc MA dikutip dari laman dakwahnu.id: 

Teks Khutbah Jumat tentang Qurban Singkat Penuh Hikmah

الحمد لله الذي شرع لعباده التقرب اليه بذبح القربان, وقرن النحر بالصلاة في محكم القرآن. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ذو الفضل والإمتنان, وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله أفضل من قام بشرائع الإسلام و حقق الإيمان.
صلوات الله و سلامه على النبي العربي العمي الأمين, المصطفى و المجتبى, سيدنا محمدٍ و على آله و أصحابه و من اتبعه إلى يوم الدين.
قال الله تعالى فى مُحكم تنزيله: يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تُفلحون.
أوصيكم وإيّاي نفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون. أما بعد.

Zumratal muwahhidiin rahimakumullaah

Tidak lama lagi kita akan merayakan Iedul Adha, Hari Raya Qurban. Syari’at qurban ini telah dimulai pada generasi pertama umat manusia, anak Adam as.. Allah SWT. berfirman dalam Surah Al-Mâ`idah ayat 27:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua anak Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima (qurban itu oleh Allah) dari salah seorang dari keduanya (qurban milik Habil) dan tidak diterima (qurban) dari yang lain (milik Qabil). Ia (Qabil berkata: Aku pasti akan membunuhmu. Berkatalah (Habil): Sesungguhnya Allah (hanya) menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa.

Syari’at qurban ini kemudian dilestarikan di dalam syari’at Nabi Ibrahim as., sebagaimana dapat kita lihat di dalam Surah as-Shâffât ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى. قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: Maka tatkala anak itu (Ismail) telah sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama (Ibrahim), (Ibrahim) berkata: Wahai puteraku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?. (Ismail) menjawab: Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan (oleh Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News