Hewan kurban yang disembelih kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa’, mengajarkan agar orang-orang yang diberi keluasan rizqi oleh Allah tidak lupa diri. Hendaknya senantiasa membagi kegembiraannya dengan orang-orang lemah disekitarnya.
Dikisahkan bahwa Mush’ab ibnu Sa’d ibnu Abi Waqqash menceritakan bahwa ayahnya, Sa’d radhiallahu anhu merasa punya kelebihan/keutamaan dibandingkan dengan para sahabat yang lain. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengingatkan,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Tidakkah kalian ditolong terhadap musuh-musuh kalian, dan tidakkah kalian diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah kalian?” (HR. al-Bukhari).
Kesuksesan jabatan, keberhasilan bisnis, dan kemapanan pangkat yang kita peroleh tidak lain ada jasa dari orang-orang lemah.
Maka janganlah pangkat, jabatan, kekayaan menjadikan kita angkuh, arogan dan sombong lalu lalai dengan kaum lemah.
Terutama kondisi wabah Covid-19 saat ini, banyak orang lemah semakin susah dan banyak orang miskin bertambah, maka kita harus lebih peduli dan kepedulian kita tidak akan merusak kondisi kita atau membuat kita susah.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News