Umat Nabi Luth Kaum Sodom Diazab Allah
Kaum Nabi Luth sangat senang melihat kedatangan tamu Nabinya yang berwajah tampan. Mereka mendatangi rumah Nabi Luth atas informasi istrinya dengan isyarat khusus.
Melihat kedatangan kaumnya, Luth berkata, "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.” (Al-Hijr: 68-69)
Hal ini dikatakan oleh Nabi Luth sebelum dia mengetahui bahwa tamu-tamunya itu adalah utusan Allah. Tamu-tamu berwajah tampan itu merupakan malaikat yang diutus Allah.
Setelah mereka masuk ke dalam rumah, ternyata istri Nabi Luth yang sudah berusia lanjut lagi berhati buruk itu pergi dan naik ke atas rumah, ia mengibarkan pakaiannya sebagai isyarat yang ditujukan kepada kaumnya. Maka orang-orang fasik berlomba-lomba datang dengan cepat menuju ke arahnya, lalu bertanya, "Apakah yang telah terjadi denganmu?" Istri Luth berkata, "Luth telah menerima suatu kaum sebagai tamunya, aku belum pernah melihat wajah yang setampan mereka dan belum pernah mencium bau yang sewangi bau mereka."
Maka mereka bersegera menuju pintu rumah Nabi Luth, lalu Nabi Luth menutup pintu rumahnya dan menahan mereka dari dalam, sedangkan mereka mendorong pintu dari luar. Dalam keadaan demikian Nabi Luth mengingatkan mereka kepada Allah seraya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya: Inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. (Hud: 78)
Maka Malaikat Jibril bangkit dan menyumbat pintu itu, lalu ia meminta izin kepada Tuhannya untuk menyiksa mereka, maka Allah mengizinkannya. Lalu Jibril bangkit dan berubah ujud seperti aslinya di langit, kemudian membeberkan kedua sayapnya.
Jibril mempunyai dua buah sayap, dan pada sayapnya terdapat kain selendang yang terbuat dari mutiara yang dianyam. Malaikat Jibril mempunyai gigi seri yang berkilauan, keningnya lebar lagi bercahaya sedangkan (rambut) kepalanya ikal bergelombang berwarna mutiara yang sangat putih seperti salju, dan kedua kakinya berwarna kehijau-hijauan.
Lalu ia berkata, "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu.” (Hud: 81) Pergilah kamu, hai Luth, menjauhlah dari pintu itu dan biarkanlah aku menghadapi mereka. Maka Luth menjauh dari pintu, lalu Malaikat Jibril keluar menghadapi mereka dan merentangkan sayapnya; ia pukul wajah mereka dengan sayapnya dengan pukulan yang membuat mata mereka tidak dapat melihat, sehingga mereka menjadi buta, tidak dapat melihat jalan.
Kemudian Luth diperintahkan untuk pergi bersama keluarganya pada malam itu juga: Sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam. (Hud: 81)
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News