Hikmah

Kisah Teladan 7 Pemuda Ashabul Kahfi Mempertahankan Iman

Kastolani Marzuki ยท Jumat, 01 April 2022 - 11:04 WIB
Kisah Teladan 7 Pemuda Ashabul Kahfi Mempertahankan Iman
Kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi ditidurkan dalam gua 309 tahun karena lari dari kekejaman Raa Dikyanus demi mempertahankan iman. Gua ashabul Kahfi ini berada di Aman, Yordania. (Foto: ist)

Dia tertawa lebar menyaksikan jerit dan tangisan keluarga yang ditinggal dan disaksikan oleh seluruh penduduk Syam. Setiap kali kaisar Romawi mengabarkan bahwa ia sangat senang dengan kepemimpinan Dikyanus. Maka, Diqyanus segera menggelar pesta besar.

Suatu hari Dikyanus, mengadakan pesta pernikahan besar. Ia mengundang seluruh rakyatnya untuk hadir tanpa terkecuali. Seluruh penduduk diperintahkan agar menghias rumahnya dengan lampu-lampu yang cantik. Hari yang dinanti nati itu pun tiba. 

Orang-orang berkumpul di sekitar istana yang dikelilingi sebuah parit yang sangat lebar. Mereka menari dan bernyanyi bersama. Sementara itu para menteri memadati istana. Tidak lama kemudian munculah Dikyanus dan mempelai wanitanya yang disambut meriah dengan sorak tepuk tangan. 

Dikyanus kemudian duduk dengan khusuk di hadapan berhala yang berada di tengahtengah istanah. Suasana menjadi senyap. Dikyanus menyembah berhala itu lalu kemudian menyerahkan sesembahan lalu kembali bersujud pada patung yang terbuat dari emas itu. 

Dia kemudian duduk dalam singgasananya menyaksikan para menteri dan rakyatnya yang silih berganti menyembah berhala. Tiba-tiba Dikyanus terlihat gugup dan gelisah. Dan berkata:
“Menteri, mana Martinus dan Nairawis? Tanpa mereka sadari Martinus dan Nairawis ternyata telah meninggalkan pesta lebih awal. Martinus dan Nairawis adalah dua orang dari ketujuh Ashabul Kahfi. 

Ketika Martinus pulang ke rumahnya ia langsung berhadapan dengan ayahnya dengan wajah merah padam. Martinus segera menghindar namun ayahnya menarik kerah bajunya dan memarahi anaknya atas kekecewaan terhadap perilakunya sewaktu berada di istana. Martinus kemudian mengurung diri di kamarnya, menangis terseduh-seduh. 

Dia merasa diasingkan oleh seluruh penduduk negeri bahkan oleh ayahnya sendiri yang amat ia sayangi yang bernama Nasthas, salah seorang menteri dari Dikyanus. Sedangkan, Nairawis ialah anak dari menteri kepercayaan Dikyanus yaitu Kaludius.

Sementara itu, di rumah Maksalmina, seorang pengikut ajaran Nabi Isa as, yang sangat tidak suka dengan pemerintahan Dikyanus tiba-tiba rumahnya diketuk. Maksalmina membukakan pintu. Ternyata yang ia temui ialah Martus, sahabat yang sepaham dengannya. Mereka berdialog dengan peristiwa yang baru saja menimpa negerinya. 

Mereka berdua ialah orang-orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi dari peristiwa tragis itu. Tidak lama mereka bercakap-cakap. Pintu rumah kembali diketuk. Ternyata mereka adalah Nairawis dan Dainamus. 

Dainamus ialah seorang pedagang yang selalu tertindas dalam ketidak adilan oleh para pedagang besar orang-orang romawi. Mereka berempat terlibat dalam pembicaraan yang serius. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk lari dari kota yang penuh dengan kenistaan dan jauh dari Tuhan.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News