Lalu apa arti harfiyah dari empat kata itu : dari (orang-orang yang kembali, dan orang-orang yang menang/beruntung.
Sebenarnya lafadz ini merupakan doa sekaligus tahini'ah (greeting) yang terpotong. Lengkapnya adalah :
جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين
Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan.
Kadang sebagian orang Arab menambahkan lagi dengan ungkapan :
كل عام و أنتم بخير
Semoga setiap tahun Anda berada dalam kebaikan.
"Sayangnya entah kenapa, orang-orang lebih sering mengucapkan sebagian potongannya saja. Kalimat awalnya lebih sering dibuang entah kemana," ucap Ahmad Sarwat.
Bukan Ayat dan Bukan Hadits Nabi
Satu lagi yang perlu dicatat bahwa meski lafaz 'minal aidin wal faidin' ini begitu populer, tetapi sama sekali tidak bersumber dari hadits nabi apalagi Al-Quran. Tidak ada satu pun ayat Al-Quran yang memuat lafadz ini. Dan tidak pernah Rasulullah SAW berdoa di hari Idul fitri dengan lafaz ini.
"Taqabalallahu Minna Waminkum artinya semoga Allah mengabulkan. Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda. Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa Anda," katanya.
Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doayang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.
Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.
Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapanmohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News