JAKARTA, iNews.id - Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al Quran. Hadits Nabi SAW ini kemudian dihafalkan dan dicatat para sahabat dan tabi'in. Lalu orang yang meriwayatkan hadits disebut apa?
Dalam Ilmu Hadits, orang yang meriwayatkan hadits disebut dengan al rawi atau perawi. Arti perawi adalah orang yang meriwayatkan atau menyampaikan hadits dari satu orang kepada yang lainnya.
Sedangkan al marwi adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dan disandarkan kepada Nabi SAW atau sahabat Nabi maupun tabi'in.
Dikutip dari buku Ulumul Hadis yang ditulis Dr Nawir Yuslem, para sahabat Nabi SAW menaruh perhatian sangat tinggi terhadap hadits. Mereka berupaya memperoleh hadits Nabi dengan cara mendatangi majelis Rasulullah serta mendengar atau menyimak pesan Rasulullah SAW.
Mereka juga memerhatikan dengan seksama apa yang dilakukan Rasulullah SAW baik dalam ibadah, aktivitas sosial maupun akhlak Nabi SAW sehari-hari.
Semua yang mereka terima dan dengar dipahami dengan baik dan dipelihara melalui hafalan yang kuat. Apa yang mereka dapati dan hafal mengenai hadits Nabi kemudian disampaikan ke sahabat lainnya yang belum mengetahui atau kepada para tabi'in.
Para Tabi'in pun melakukan hal yang sama dengan memenyampaikan hadits Nabi SAW kepada para tabi'in lain dan tabi' al tabiin. Hal ini untuk melestarikan dan menjaga keaslian hadits Nabi SAW.
Sejarah Pembukuan Hadits
Periwayatan dan pemeliharaan hadits Nabi SAW ini berlangsung hingga dimulainya penghimpunan hadits pada masa pemerintahan Umar ibn Abdul Azis (99 H/717 M - 102 H /720 M).
Usaha tersebut salah satunya dipelopori oleh Abu Bakar Muhammad ibn Syihab al Zuhri.
Usaha penghimpunan, penyeleksian, penulisan dan pembukuan hadits besar-besaran terjadi pada abad 3 Hijriah yang dilakukan para ulama seperti Imam al Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud dan Imam at Tirmidzi, serta Iman Ibnu Majah dan lain-lainnya.
Hakikat Riwayat
Hakikat riwayat adalah kegiatan periwayatan hadits (Sunnah) dan penyandarannya kepada orang yang meriwayatkannya dengan kalimat tahdits yaitu perkataan seorang perawai. Contoh haddatsana abu bakar artinya telah meriwayatkan kepada kami Abu Bakar atau dalam bentuk ikhbar (mengabarkan).
Contoh akhbarona fulan (telah mengabarkan kepada kami Fulan...)
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News