skin ads
skin ads
Hikmah

Pengertian Suhuf dan 4 Nabi yang Menerimanya, Berikut Perbedaan dengan Kitab

Kastolani Marzuki · Rabu, 07 Desember 2022 - 17:31 WIB
Pengertian Suhuf dan 4 Nabi yang Menerimanya, Berikut Perbedaan dengan Kitab
Pengertian suhuf dalam ajaran Islam yang penting untuk diketahui dan wajib diimani. (Foto: Freepik)

Nabi Penerima Suhuf

Ada empat nabi yang menerima suhuf sebagai pedoman dalam menyampaikan risalah Allah kepada umatnya.

Prof Dr Mahmud Abu Daqiqah dalam karyanya yang berjudul al-Qaul as-Sadid Fi 'Ilm at-Tauhid, sebagaimana dipaparkan Muhammad Alfatih Mubarok dalam artikelnya di laman rumahfiqih, ada berbagai macam riwayat mengenai berapa jumlah suhuf yang diterima 4 nabi sebagai berikut: 
 
1. Nabi Syits
Ada 50 suhuf yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Syits As
2. Nabi Idris as
Allah SWT menurunkan 30 suhuf kepada Nabi Idris As untuk disampaikan ke umatnya.
3. Nabi Ibrahim as
Allah SWT menurunkan 10 suhuf kepada Nabi Ibrahim As dalam menyampaikan risalah kepada umatnya.
4. Nabi Musa
Allah SWT mewahyukan 10 suhuf yang diturunkan kepada Nabi Musa As kepada kaum Bani Israil.

Setelah memahami arti suhuf, agar tidak keliru penting juga mengetahui makna kitab.

Pengertian Kitab

Kitab merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul pilihan-Nya untuk diajarkan kepada manusia sebagai pedoman hidup. Wahyu-wahyu Allah tersebut kemudian dikumpulkan dan ditulis. 

Kitab adalah kumpulan firman Allah SWT yang dituliskan. Kitab diturunkan kepada para rasul dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Pada awalnya kumpulan firman Allah swt belum tertulis. Kemudian, para sahabat Rasul menuliskannya pada lempengan batu, kulit, dan tulang.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Artinya: kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lomba­lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan. (QS. Al Maidah: 48).


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News