Menggembala Kambing
Dalam usia muda muda Muhammad hidup sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah. Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berpikir dan merenung.
Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda dijuluki al-amin, orang yang terpercaya.
Menurut al-Khudhari, ketika Muhammad berusia 12 tahun beliau dibersama pamannya, Abu Thalib melakukan perjalanan ke Syam untuk berdagang bersama rombongan kafilah, para saudagar dari Mekah.
Setibanya di Bashrah di awasi oleh seorang pendeta yang dikenal dengan Buhaira, meski nama sebenarnya adalah Jirjis (george). Setelah rombongan Abu Thalib berhenti dan beristirahat, Buhaira menemui mereka layaknya menyambut tamu. Setelah itu, ia menjelaskan kepada Abu Thalib bahwa anak ini kan menjadi utusan Allah.
Buhaira mengenalinya dari sifat-sifat kenabian pada diri Muhammad yang ia lihatnya dalam kitab-kitab suci mereka. Setelah itu, Buhaira menyarankan kepada Abu Thalib agar membawa pulang kembali anak tersebut ke Mekah, sebelum sampai Syam. Karena Buhaira hawatir dirinya akan dijahati oleh orang-orang Yahudi.
Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa pulang kembali ke Mekah bersama para pembantunya. Perkataan ini sering diucapkan Ahli kitab; Yahudi dan Nasrani sebelum Rasul diutus, Firman Allah dalam surat al Baqarah: 89
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُم مَّا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
Artinya: Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah alas orang-orang yang ingkar itu. (QS. Al Baqara: 89)
Ketika Muhammad berusia 20 tahun terjadilah perang Fijar, yaitu perang antara Kinanah yang bersekutu dengan Quraisy melawan Qais, namun peperangan ini dimenangkan oleh suku Qais. Peperangan Fijar ini terjadi beberapa kali.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News