Cerita Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat dari Lahir hingga Wafat

Kastolani Marzuki · Rabu, 27 September 2023 - 16:55 WIB
Cerita Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat dari Lahir hingga Wafat
Ilustrasi cerita Maulid Nabi Muhammad SAW singkat penuh makna dan hikmah. (Foto: Freepik)

Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu

Menjelang usianya yang ke-40, Nabi SAWsudah terlalu biasa memisahkan diri dari pergaulan masyarakat, berkontemplasi ke Gua Hira’, beberapa kilometer di Utara Makkah. Di sana, mula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. 

Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, Malaikat Jibril muncul di hadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang pertama:
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu itu maha Mulia. Dia telah mengajarkan dengan Qalam. Dia telah mengajarkan manusia apa yang tidak mereka ketahui.” (Qs. 96: 1-5).

Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah menjadi nabi. Dalam wahyu pertama ini belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama. 

Nabi Muhammad SAW Wafat

Pada tahun ke-10 Hijriyah, Rasulullah SAW pergi berhaji yang dikenal dengan haji wada bersama lebih dari 100 ribu kaum Muslimin. Di Jabal ‘Arafat nabi menyampaikan khutbah monumental di hadapan mereka yang dianggap sebagai dasar dari ajaran Islam. 

Tidak mengherankan, karena dalam khutbah ini nabi telah menjelaskan perihal undang-undang Islam. Melalui khutbah ini, nabi menyerukan asas persamaan diantara sesama manusia yang tidak mengenal perbedaan antara hamba yang berdarah Habsyi dengan yang berdarah Quraisy.

Dua bulan setelah kepulangannya dari ibadah Haji Wadha, nabi mengeluhkan rasa sakit di kepalanya. Pada masa-masa awal sakit, nabi memaksakan diri untuk tetap mengimami sholat. Ketika sakitnya bertambah parah, nabi menyuruh Abu Bakar menggantikan posisinya menjadi imam sholat.

Sakit Nabi Muhammad semakin parah hingga kemudian wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriah. 

Pada hari Selasa para sanak keluarga memandikan jasad nabi tanpa melepaskan kain yang menyelubungi. Adapun yang memandikan adalah, al Abbas, Ali, al-Fadhl, dan Qatsam (keduanya anak al-Abbas), Syaqran (pembantu Rasulullah), Utsama bin Zaid dan Aus bin Khaili. Al-abbas, al Fadhl dan Qatsam bertugas membalik-balikkan jasad, Syaqran mengguyurkan air, Ali membersihkannya dan Aus mendekap jasad nabi di dadanya.

Kemudian mereka mengafani jasad nabi dengan tiga lembar kain putih dari bahan katun tanpamenyertakan pakaian ataupun tutup kepala. Kemudian mereka saling berbeda pendapat, di mana nabi akan dikubur maka Abu Bakar berkata,
“Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah seorang nabi meninggal dunia melainkan dia dikuburkan di tempat dia meninggal dunia.’’
Abu Thalhah menyingkirkan tempat tidur di mana nabi meninggal dunia, lalu menggali liang lahat persis di bawah tempat tidur itu.

Itulah cerita Maulid Nabi Muhammad SAW singkat hingga wafat yang penuh makna dan hikmah bagi umat Islam.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News