Ibnu Katsir menerangkan berkaitan dengan atar tersebut di atas. Menurut Ibnu Abbas, sebagaimana Engkau telah menghukumi saya tersesat. Sedangkan menurut lainnya, sebagaimana Engkau telah binasakan saya, maka sesungguhnya saya benar-benar akan menghalang-halangi hamba-hamba-Mu yang Engkau ciptakan dari keturunan orang ini (Adam) yang menjadi penyebab Engkau jauhkan diriku dari rahmat-Mu, agar mereka tidak menempuh jalan-Mu yang lurus, yaitu jalan yang hak dan jalan keselamatan. Sesungguhnya saya benar-benar akan menyesatkan mereka dari jalan tersebut agar mereka tidak menyembah-Mu dan tidak pula mentauhidkan-Mu, karena Engkau telah memutuskan kesesatan terhadap diriku.
Cara Penerapan Istiqomah
Bersikap konsisten atau Istiqomah memang gampang-gampang susah. Namun, semua itu bergantung kepada niat. Jika sudah ingin istiqomah dalam beragama maka perlu membulatkan tekad.
Berikut cara penerapan istiqomah:
1. Menanamkan niat ikhlas dalam hati
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Ummu Salamah, bahwa Nabi SAW mengucapkan doa berikut:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinika
"Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
Kemudian membaca doa seperti yang tertuang dalam ayat berikut :
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ "
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami; dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (rahmat)" (Ali Imran: 8).
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News