Keutamaan Istiqomah
Banyak keutamaan yang diperoleh Muslim jika tetap istiqomah dalam beribadah.
1. Masuk Surga
Orang yang istiqomah dalam menjalankan perintah Allah pahalanya tidak lain adalah surga.
Mereka ikhlas dalam beramal serta istiqomah hanya karena Allah SWT yaitu dengan menaati apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada mereka.
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah." kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Al Fushilat ayat 30)
sebagaimana sabda Nabi SAW:
حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيل-يَعْنِي الثَّقَفِيَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَقِيلٍ -حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ الْمُسَيَّبِ، أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ أَبِي الجَعْد عَنْ سَبْرَة بْنِ أَبِي فَاكِه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ: "إِنَّ الشَّيْطَانَ قَعَدَ لِابْنِ آدَمَ بِطُرُقِهِ، فَقَعَدَ لَهُ بِطَرِيقِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ: أَتُسْلِمُ وَتَذَرُ دِينَكَ وَدِينَ آبَائِكَ؟ ". قَالَ: "فَعَصَاهُ وَأَسْلَمَ". قَالَ: "وَقَعَدَ لَهُ بِطَرِيقِ الْهِجْرَةِ فَقَالَ: أَتُهَاجِرُ وَتَدَعُ أَرْضَكَ وَسَمَاءَكَ، وَإِنَّمَا مَثَلُ الْمُهَاجِرِ كَالْفَرَسِ فِي الطّوَل؟ فَعَصَاهُ وَهَاجَرَ، ثُمَّ قَعَدَ لَهُ بِطَرِيقِ الْجِهَادِ، وَهُوَ جِهَادُ النَّفْسِ وَالْمَالِ، فَقَالَ: تُقَاتِلُ فَتُقْتَلُ، فَتُنْكَحُ الْمَرْأَةُ وَيُقَسَّمُ الْمَالُ؟ ". قَالَ: "فَعَصَاهُ، فَجَاهَدَ". قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَمَاتَ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، أَوْ قُتِلَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَإِنْ غَرِقَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، أَوْ وَقَصته دَابَّةٌ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَدْخُلَهُ الْجَنَّةَ"
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnul Qasim, telah menceritakan kepada kami Abu Uqail (yakni As-Saqafi, yaitu Abdullah ibnuUqail), telah menceritakan kepada kami Musa ibnul Musayyab, telah menceritakan kepadaku Salim ibnu Abul Ja'd, dari Sirah ibnu Abul Fakih yang mengatakan bahwa ia telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya setan selalu duduk menghalangi jalan anak Adam. maka setan menghalang-halangi jalan Islamnya, lalu berkata kepadanya, "Apakah engkau mau masuk Islam dan meninggalkan agamamu, yaitu agama nenek moyangmu?" Tetapi ia tidak menuruti kata setan dan tetap masuk Islam. Lalu setan menghalang-halangi jalan hijrahnya dan mengatakan kepadanya, "Apakah engkau hijrah dan rela meninggalkan tanah airmu sendiri? Sesungguhnya perumpamaan orang yang berhijrah sama dengan orang yang menempuh jalan ke negeri Persia jauhnya.” Tetapi ia mendurhakai setan dan tetap berhijrah. Kemudian setan menghalang-halangi jalan jihadnya, yaitu jihad dengan jiwa dan harta benda, lalu berkata setan, "Engkau mau berperang, pada akhirnya engkau terbunuh, istrimu akan dikawini orang dan hartamu dibagi-bagikan.” Tetapi ia tidak menuruti kata setan dan tetap berjihad. Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang berbuat demikian di antara mereka, lalu ia meninggal dunia, maka pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Dan jika ia terbunuh (gugur), pasti Allah akan memasukkannya ke surga. Dan jika ia tenggelam, maka pasti Allah akan memasukkannya ke surga. Dan jika ia tertendang oleh unta kendaraannya (hingga mati), maka pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News