Perjalanan Isra Miraj ke Masjidil Aqsha
Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Aliyah kelas X terbitan Kemenag, perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Palestina diawali dengan singgah di lima tempat.
Dalam setiap perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat. Nabi SAW bersama Malaikat Jibril pertama singgah di Kota Madinah. Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa di tempat inilah kelak Nabi Muhammad SAW berhijrah.
Selanjutnya, Nabi SAW bersama Jibril as singgah di Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa as ketika dikejar tentara Fir’aun dan melaksanakan shalat dua rakaat.
Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW turun untuk salat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT.
Kemudian untuk yang keempat kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW berhenti untuk melakukan salat sunnah 2 rakaat lagi di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa asl lahir.
Nabi SAW bersama Jibril kemudian singgah di Masjidil Aqsha di Pelestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut.
Dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa peristiwa yang sangat bermakna. Nabi Muhammad Saw. juga disuguhi dua buah gelas yang berisi susu dan arak, Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit 7
Setelah menjadi imam shalat di Masjid Al Aqsa, Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril menuju Sidratil muntaha untuk menghadap Allah Swt.
Peristiwa Mi'raj ini disebutkan dalam Al Quran, Surat An Najm ayat 13-18. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Latin : Walaqad ra abu nazlatan ukhraa, 'inda Sidratil Muntaha, 'indaha jannatul ma waa, idz yaghsyas sidrati ma yaghsyas, maa zaaghal basharu wamaa thagha, laqad ra aaa min aayati rabbihil kubraa.
Arti : Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu' (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (QS. An Najm ayat 13-18).
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News